Rekomendasi Buku
-
Melawan Takdir
Buku ini menguraikan subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam tindakannya menulis novel Perburuan.
Rp68,000 -
Melepas Perangkap Impor Pangan: Model Pembangunan Kedaulatan Pangan di Kabupaten Kaur, Bengkulu
Bagi para pembuat kebijakan pangan dan pertanian di pusat maupun di daerah perlu membaca buku ini.
-
MELINTASI DUA JAMAN: Kenangan Tentang Indonesia Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan (Cet-1)
Seorang perempuan berjuang untuk melawan diskriminasi rasial terhadap identitas dirinya yang peranakan. Inilah buku perjalanan hidup dari seorang Elien Utrecht yang berandil besar dalam konteks sejarah kolonial.
-
MENCARI SI PITUNG: Kontroversi Jago-Jago Betawi (Cet-1)
Abdul Chaer mengajak kita untuk menemukan si Pitung melalui dokumen sejarah juga memori kolektif yang hidup di dalam masyarakat Betawi-Jakarta.
-
MENCETAK PEMIMPIN POLITIK (Cet-1)
Inilah buku yang mengungkapkan bagaimana caranya untuk mencetak seorang pemimpin politik dari bawah atau rakyat dan bahwa apapun persoalannya bisa diselesaikan melalui kerja sama dan gotong royong masyarakat.
-
MENGUAK DUNIAKU: Kisah Sejati Transseksual (Cet-1)
Bagaimana rasanya jika ada seorang lelaki yang terjebak di dalam tubuh perempuan? Lantas bagaimana masyarakat meresponnya? Kisah ini mengungkap pengalaman langsung dari seorang transeksual/transgender beserta cara dia menghadapai norma dan nilai di masyarakat yang telah mapan.
-
Menguak Hubungan Dagang Indonesia-Israel
Komitmen Indonesia selama ini terhadap konflik Timur Tengah amat jelas, yakni mendorong tercapainya kemerdekaan Palestina dan tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
-
MENIMBANG SITOR SITUMORANG (Cet-1)
Menimbang Sitor Situmorang adalah kumpulan kesan kerabat terhadap Sitor Situmorang. Buku ini “menelanjangi” Sitor dengan gamblang
-
MENJADI TJAMBOEK BERDOERI: Memoar Kwee Thiam Tjing (Cet-1)
Tjamboek Berdoeri, begitulah ia menyebut dirinya sendiri. Bernama asli Kwee Thiam Tjing, buku ini adalah memoarnya mengenai kehidupan sosial politik dari zaman kolonial hingga awal kemerdekaan.
Rp70,000 -
MIGRASI CINA, KAPITALISME CINA DAN ANTI CINA (Cet-1)
Inilah kajian dari sejarawan sohor Onghokham yang menyoroti bagaimana sikap rasial anti-Cina dibentuk dan dilestarikan sejak masa kolonial sampai Orde Baru.
-
-
MITOS DARI LEBAK: Telaah Kritis Peran Revolusioner Multatuli(Cet-1)
Karyanya ini menjadi penting karena menjadi semacam pengisi kekosongan yang mungkin selama ini terlewatkan oleh mereka para kritikus sastra dan sejarawan ketika berbincang mengenai andil Dekker sewaktu kolonialisme Indonesia. Mitos dari Lebak juga bisa dipandang sebagai kritik atas romantisme sejarah terhadap baik Dekker sendiri maupun karya besarnya Max Havelaar. Alih-alih revolusioner, tindakan Lebaknya ternyata sebuah usaha pencaplokan politik.
Rp70,000 -
Monster Kepala Seribu
Sebuah novel mendebarkan yang telah diangkat ke layar lebar, menguak praktik kotor bisnis asuransi kesehatan.
-
MUCHTAR NAIM: Merantau Sepanjang Masa (Cet-1)
Mochtar Naim adalah sosiolog sohor Minangkabau yang disegani karena jasanya dalam bidang ilmu dan kebudayaan. Inilah buku yang bisa membawa kita mengenal lebih dekat tokoh sosiologi ahli Minangkabau ini.
-
MURIDAN, KITA & PAPUA: Sebuah Liber Amicorum (Cet-1)
Muridan menjadi ensiklopedi hidup Papua. Karena itu, apa yang diperjuangkannya dapat diterima dan dipertanggungjawabkan
Rp75,000 -
MUSIK INDONESIA 1997-2001: Kebisingan dan Keberagaman Aliran Lagu (Cet-1)
Bagaimana konstelasi musik dan skena seni suara di masa tumbangnya Orde Baru sampai pascareformasi? Jeremy Wallach menelusuri seluruh arena dimainkainnya musik mulai warung kopi sampai kafe mewah dan konser. Hasilnya adalah kebisingan dan mencairnya genre-genre musik.
-
MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1)
Studi paling baru dan serius mengevaluasi sejarah G30S 1965. Geoffrey Robinson bukan hanya mengulas sebab dan akibatnya yang membuat pembunuhan serta pemenjaraan massal setidaknya 500 ribu orang yang diikuti dengan pembungkaman serta penggelapan sejarah selama puluhan tahun, tetapi juga menawarkan perspektif baru dalam memahami G30S 1965.
Rp200,000