SKU: | 1002-100-1-1-2-4-1 |
---|---|
Categories: | Komunitas Bambu, Sejarah Sosial, Sejarah Tokoh |
Berat | 0.15 kg |
---|---|
Dimensi | 14 × 21 cm |
Penulis Buku | |
Cetakan | |
color | hitam putih |
Edisi | |
Dimensi | 14 x 21cm |
Jenis Kertas | |
Jilid Buku | |
Penerbit | |
Tahun Terbit |
Sebanyak 103 sajak dalam buku ini saja akan membawa Anda merasakan pulangnya “anak-anak” yang hilang dari setengah abad lebih karier kepenyairan Sitor Situmorang.
Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi?
Savitri bukan saja menjelajahi biografi Pram, tetapi juga hubungan antara dunia nyata dan dunia fisiknya. Savitri pun tak merasa cukup hanya membongkar struktur kompleks mediasi antara Pram dan dunia kreatifnya dengan memperhatikan suasana juga kekuatan-kekuatan sosial, kebudayaan, politik.
Buku ini membongkar mitos yang bertahan hingga kini bahwa negara-bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun.
Buku ini menjadi klasik sebab menjawab pertanyaan dasar masyarakat tentang apakah guna sejarah.
Orde Baru dan Suharto tak kan pernah habis-habis dibahas. Inilah deretan-deretan lema kekerasan dan kejahatan oleh Orde Baru yang terhimpun dalam Kamus Kejahatan Orba.
Mengupas peristiwa jatuhnya rezim Orde Baru, buku ini bukan sekadar kronik, tetapi juga sebuah analisis beragam data dari awal sejarah Orde Baru.
Runutan cerita dalam buku ini mengajak kita untuk menelusuri lintasan paling mahsyur di Kota Bandung pada awal abad ke-20.
Be the first to review “HAM Dicari, Dibela hingga Dipidanakan”