Buku yang semula adalah disertasi Savitri Scherer ini menjawabnya. Savitri bukan saja menjelajahi biografi Pram, tetapi juga hubungan antara dunia nyata dan dunia fisiknya. Savitri pun tak merasa cukup hanya membongkar struktur kompleks mediasi antara Pram dan dunia kreatifnya dengan memperhatikan suasana juga kekuatan-kekuatan sosial, kebudayaan, politik yang gegap gempita oleh pertarungan ideologi dan semangat zaman penuh intrik polemik pemenjaraan dan periode 1950-1980 yang dialami serta mempengaruhinya. Lebih jauh Savitri menelusuri pandangan-pandangan sosial dan politik Pram untuk memahami karier sastranya, seraya menilai tanggapan-tanggapannya terhadap norma-norma sosial dan sastra pada masanya.
Sebab itu sekali lagi dengan buku ini seperti buku yang sebelumnya telah ditulis Keselarasan dan Kejanggalan: Pemikiran-pemikiran Priyayi Nasionalis Jawa Awal Abad XX—menyumbangkan suatu model sejarah pemikiran yang bukan saja kaya informasi, tetapi juga membuat kedirian Pram dapat dipahami lebih dalam.
Usaha yang dilakukan oleh Savitri Scherer untuk memahami langkah-langkah Pramoedya Ananta Toer yang menjadi Kiri patut dihargai karena dengan demikian kita akan dapat memahami lebih baik karya-karya yang ditulisnya. – Ajip Rosidi, Sastrawan dan penulis sejarah sastra Indonesia
Be the first to review “PRAMOEDYA A. TOER: Dari Budaya ke Politik, 1960-1965-From Culture to Politics 1960-1965 (Cet-1)”