Perspektif historis dapat memberi bahan perenungan bagi arah suatu bangsa dalam mewujudkan cita-citanya. Dalam kaitan ini sejarah menawarkan manfaat praktis. Sejarah adalah pembelajaran moral dengan contoh sehingga ada ungkapan “history is philosophy teaching by examples”. Pembelajaran sejarah harus menjadikan kita aktif menjadi agen-agen pembaharu dengan keyakinan bahwa perubahan bukan merupakan hal mustahil. Kebebasan budaya (cultural freedom) sebagai modal suatu komunitas atau sebuah bangsa untuk mewujudkan cita-citanya, meskipun terdapat kendala struktural (structural constraint). Betatapun kerasnya kendala struktural bukan berarti agen harus menyerah justru ditantang bekerja lebih kreatif dan inovatif.
NASIONALISME LAUT & SEJARAH (Cet-1)
Rp180,000
Buku ini mengingatkan pelupaan alas “Ikrar” bertanah air satu tanah air Indonesia” sehingga penting untuk mengulas secara mendalam peran unsur air dari tanah air dalam mengintegrasikan negara kepulauan terbesar di dunia ini. Justru unsur itulah yang selama ini diabaikan.
Stok 15
Berat | 0.8 kg |
---|---|
Dimensi | 15.5 × 24 cm |
ISBN | 978-602-9402-57-5 |
Cetakan | |
Edisi | |
Tahun Terbit | |
Penerbit | |
Jenis Kertas | |
Jilid Buku | |
Keterangan Isi | |
Ketebalan Buku | 600 hlm |
Penulis Buku |
Customer Reviews
There are no reviews yet.
Be the first to review “NASIONALISME LAUT & SEJARAH (Cet-1)”