Rp200,000
Stok habis
SKU: | 1002-100-1-1-2-4 |
---|---|
Categories: | Komunitas Bambu, Sejarah Sosial, Sejarah Tokoh |
Berat | 0.15 kg |
---|---|
Dimensi | 14 × 21 cm |
Penulis Buku | |
Cetakan | |
color | hitam putih |
Edisi | |
Dimensi | 14 x 21cm |
Jenis Kertas | |
Jilid Buku | |
Penerbit | |
Tahun Terbit |
Buku ini menjadi klasik sebab menjawab pertanyaan dasar masyarakat tentang apakah guna sejarah.
Di dalam buku ini, Julia tampil sebagai seorang pengamat yang peka, seorang akademisi yang tidak kaku dalam menganalisis berbagai fenomena di negeri ini; mulai dari politik, agama, seksualitas, keperempuanan, hukum, sastera, kepemimpinan, sampai mental bangsa.
Buku ini mengulas sejarah asal-usul nama tempat di Jakarta berdasarkan teks tertulis maupun tradisi lisan masyarakat setempat.
Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi?
Mengupas peristiwa jatuhnya rezim Orde Baru, buku ini bukan sekadar kronik, tetapi juga sebuah analisis beragam data dari awal sejarah Orde Baru.
Inilah saat-saat lengsernya Sang Pemimpin Besar Revolusi, Sukarno. Tragedi nasional paling pilu. Sukarno dikudeta oleh Soeharto yang disokong oleh Amerika Serikat.
Sebagai penelitian pertama mengenai sejarah lokal dalam periode revolusi Indonesia, Smail mampu menguak peristiwa-peristiwa di dalam dan sekitar Kota Bandung selama periode Agustus 1945-Maret 1946.
Orde Baru dan Suharto tak kan pernah habis-habis dibahas. Inilah deretan-deretan lema kekerasan dan kejahatan oleh Orde Baru yang terhimpun dalam Kamus Kejahatan Orba.
Be the first to review “Ada Pengadilan, Tidak Ada Pengadilan: Negara Hukum Digusur Negara Kekuasaan”