Satu lagi karya dari seorang antropolog budaya paling berpengaruh di Amerika Serikat selama tiga dekade yang menggunakan Indonesia sebagai objek penelitiannya. Karya ini awalnya merupakan bab pertama esai programatis Clifford Geertz, “The Development of the Javanese Economy: A Sosio-Cultural Approach”—hasil dari penelitian proyek yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology pada 1956. Sistem Tanam Paksa yang diterapkan pemerintah kolonial ketika itu nyatanya tidak berhasil menjadikan pertanian Indonesia mengalami evolusi, melainkan sebaliknya.
Menurut antropolog ini, sistem pertanian dan sistem budaya menjadi pemicu dari kondisi involutif tersebut. Selain itu, dikotomi sawah-ladang dan Indonesia Bagian Dalam (Jawa)-Indonesia Bagian Luar (Luar Jawa) yang digunakan Geertz memperlihatkan perbedaan mencolok pola penggunaan lahan yang sedikit banyak dapat merefleksikan keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia pada saat itu.
Testimoni
Secara garis besar Geertz menerangkan Involusi dalam arti para petani yang menggarap sawah hanya membagi kemiskinan dan tidak berevolusi seperti para petani di luar Jawa. Mereka hanya membuat keadaan terbalik dan tidak menunjukkan kemajuan linear. Hal tersebut tergambar dari paparan Geertz yang didukung oleh berbagai teori dari beberapa Antropolog untuk menguatkan isi buku ini. – Harry Fajar Surya, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia
Be the first to review “INVOLUSI PERTANIAN: Proses Perubahan Ekologi di Indonesia (Cet-1)”