Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta

Rp57,000

Stok habis

Mau ikut?” teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. “Ke tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.”

Roanne van Voorst, seorang antropolog yang meneliti tentang respons manusia terhadap banjir, memutuskan mengikuti anak muda itu dan tiba di salah satu kampung kumuh termiskin di Jakarta. Dia menetap di sana lebih dari setahun, di sebuah rumah dari papan dan asbes. Semakin lama dia semakin mengenal tetangganya dan keadaan hidup mereka: kemelaratan luar biasa, ancaman penggusuran karena pemukiman itu ilegal, dan terutama pergulatan mereka dengan banjir dari sungai yang sangat tercemar. Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, penghuni  pemukiman kumuh ini menemukan cara-cara yang efisien, kerap inovatif dan kreatif, yang mereka ajarkan kepada “anak angkat” mereka yang baru. Dengan informatif, intim, dan penuh humor, Roanne van Voorst memberikan wawasan unik tentang kehidupan penghuni kampung kumuh yang keras, tetapi pantang menyerah.

Buku ini mematahkan pra­sangka negatif dari para pejabat dan kelas menengah atas Indonesia yang cenderung mencap penghuni kampung kumuh sebagai kriminal dan pemalas, sekaligus juga pra­duga positif dari sebagian aktivis dan peneliti yang kerap memandang persoalan riil kemiskinan secara romantik.

“Van Voorst memiliki keberanian untuk melangkah masuk ke dalam kehidupan keras orang-orang termiskin di Jakarta. Lewat pandangan matanya kita mengikuti pergulatan mereka untuk bertahan hidup. Sarat dengan derita tapi kadang juga meninggalkan tawa.” — Step Vaessen, koresponden Al Jazeera di Jakarta

“Hanya orang yang mencintai Indonesia bisa menggambarkannya seperti Roanne van Voorst—modern sekaligus absurd. Tempat Terbaik di Dunia adalah potret kehidupan sebuah kampung kumuh yang menakjubkan dan begitu menyentuh.” — Gustaaf Peek, novelis, pengarang Dover

———————————
 
Roanne van Voorst (1983) adalah seorang antropolog dan pe­nulis buku-buku non-fiksi maupun fiksi. Debutnya diawali lewat Jullie zijn anders als ons: Jong en Allochtoon in Nederland (2010), buku tentang kaum muda imigran di Belanda. Dia meraih gelar doktor dengan pre­dikat cumlaude dari Universitas Amsterdam pada 2014. Penelitiannya tentang banjir di Indonesia melahirkan buku akademis Natural Hazards, Risk and Vulnerability: Floods and Slum Life in Indonesia (2015) serta kisah pengalamannya dalam versi populer De beste plek ter wereld: Leven in de sloppen van Jakarta (2016). Roanne juga pendiri Fearlessly Fearful, platform daring untuk melatih peserta agar menjalani hidup dengan lebih berani. Sendirinya seorang pemanjat tebing, ia menerbitkan wawancara­nya dengan para pemanjat kelas dunia tentang cara mengatasi ketakut­an dalam Fear! Extreme Athletes on How to Reach Your Highest Goals and Overcome Fear and Self Doubt (2018). Sedangkan karya-karya fiksinya adalah De verhuizing (2015) dan Lief van je (2018).
SKU: TG88
Categories:,
Berat 0.2 kg
Dimensi 14 × 20.3 cm
Penulis

Roanne van Voorst

Penerjemah

Martha Dwi Susilowati

ISBN

978-979-1260-79-4

Ketebalan Isi

vi + 192 hlm

Jilid Buku

Edisi

Keterangan Isi

Customer Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *