Mayor Jantje: Cerita Tuan Tanah Batavia abad ke-19
Antonio Carlos
C2o-library.net
Sebuah narasi sastra sesungguhnya merupakan data sejarah yang luar biasa. Hal ini dapat dibuktikan lewat karya Johan Fabricius berjudul “De Zwaluwen van Klapanoenggal” yang kemudian diterjermahkan dan diterbitkan oleh penerbit Masup Jakarta dan mendapatkan penamaan kembali menjadi Mayor Jantje: Cerita Tuan Tanah Batavia abad ke-19.
Cerita ini tidaklah sekedar cerita fiksi belaka, tetapi merupakan sebuah kisah sejarah yang memuat aneka data perikehidupan masyarakat Batavia pada abad 19 dan bagaimana perikehdupan tersebut masih bisa kita rasakan hingga saat ini.
Tokoh utama dalam cerita Johan Fabricius ini adalah Agustijn Michiels atau yang lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje bagi kalangan penduduk pribumi, orang Indo dan orang Tionghoa. Mayor Jantje adalah seoarang tuan tanah kaya raya bahkan merupakan “de rijkste grondeigenaar van Java” (pemilik tanah terkaya di Jawa) abad ke-19.
Dengan narasi sastra, Fabricius membuat kita membayangkan keindahan Citrap, keramahan Mayor Jantje, dan keramaian penuh pesona yang ada di sana. Fabricius juga melukiskan adanya intrik-intrik, persaingan, romantika, maupun rasa cemburu yang ada di sekitar sang Mayor.
Selain itu kisah bagaimana sang Mayor mendapatkan kekayaannya hingga akhir hidupnya yang tertekan setelah kematian istri keduanya, tentulah merupakan suatu bacaan yang akan memperkaya pengetahuan kita.
Mayor Jantje hidup penuh kemewahan dan kesenangan di vilanya yang tersohor di Citrap (Citeureup). Sebagai penggila pesta, ia menjamu tamu-tamunya dengan pesta extravaganza setiap Sabtu malam, dan makan dan dansa diiringi alunan orkes budaknya. Semua kemewahan ini bisa dilakukan berkat sarang-sarang burung walet di Klapanoenggal yang merupakan sumber hartanya yang tidak pernah kering.
Salah satu warisan budaya sang Mayor adalah orkes budaknya yang kemudian berkembang menjadi orkes Tanjidor yang kita kenal saat ini dan tumbuh hidup dalam kebudayaan Betawi.
Buku ini merupakan sebuah karya narasi historis yang bukan saja berhasil menggambarkan kisah keluarga Michiels yang merupakan keturunan Mardijker (bekas budak jajahan Portugis yang telah dibebaskan) di Batavia, tetapi juga menghanyutkan perasaan dan fantasi.
Comments (0)