JJ Rizal Mengenang Kepergian Sitor Situmorang dengan Menulis Buku

Ketika berkuliah di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Indonesia, JJ Rizal begitu ‘kesemsem; dengan Sitor Situmorang. Berbagai karya Sitor dilahapnya.

Baginya, Sitor memiliki daya tarik tersendiri. Entah itu dalam bidang politik, jurnalistik,
kebudayaan maupun aktifitas berkesenian. Skripsinya yang berjudul ‘Sitor Situmorang:
Biografi Politik 1956-1967‘. Saat kabar kepergiannya pada 21 Desember terdengar, pria
kelahiran Jakarta itu salah satu yang menginformasikan kepada khalayak melalui media sosial.

“Seperempat hutang saya kepada #SitorSitumorang terbayar hari ini, sisanya menyusul,”
kicaunya di akun Twitter @JJRizal Rabu (31/12/2014) siang ini.

Utang itu berupa sebuah buku biografi pendek yang ditulis Rizal tiga hari setelah kematian
Sitor. Kepada detikHOT, sejarawan tersebut menceritakan asal muasal biografi yang diterbitkan
oleh Komunitas Bambu itu.

“Tiga hari pasca meninggalnya Sitor. Keluarga bikin rapat, menugaskan saya untuk buat
semacam biodata Sitor.” tuturnya.

Selain itu, media massa pun banyak yang menghubunginya untuk menuliskan obituari Sitor.
Tapi, kata dia, obituari itu ruangnya di media pendek sekali. Kuatir tidak bisa menampung
informasi yang dimilikinya tentang Sitor serta menjelaskan karakter ‘Raja Usu’ yang begitu
kompleks. Akhirnya, ia mencoba menuliskan biografi pendek.

Berbagai pengalaman bertemu dengan Sitor maupun hasil ngobrol tersimpan banyak dalam file
maupun benak Rizal. Ia pun berhasil menuliskan biografi setebal 103 halaman dalam waktu
singkat.

“Buku ini untuk mengenang Sitor. Menggambarkannya dalam arti luas, kerja kebudayaan dan
politiknya.” ungkapnya.

Namun, tujuan lainnya yang sangat penting adalah kritik Rizal terhadap pemerintah. Sejak
Indonesia merdeka dan Sitor bergabung di kelompok seniman Gelanggang hingga akhir
hayatnya, negara ini tak pernah mengurusi persoalan kebudayaan.

“Kebudayaan abai diurus Negara. Apa Negara urus kebudayaan? Sampai sekarang tidak dan
kini generasi yang termasuk pertama dan yang terkahir masih hidup yang urus kebudayaan itu
sudah meninggal, tetapi negara tetap saja abai, masih sama saja, kebudayaan tidak diurus” kata
Rizal.

Buku Sitor Situmorang: Biografi Pendek 1924-2014 itu diluncurkan Rabu (31/12/2014) di
Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Biografi yang dicetak sebanyak 1000 eksemplar
tersebut dijadikan penghormatan bagi Sitor yang disemanyamkan di tempat itu.

Sumber: https://hot.detik.com/art/d-2791120/jj-rizal-mengenang-kepergian-sitor-situmorang-
dengan-menulis-buku