Denys Lombard
Image-Description

Penulis

Denys Lombard

Denys Lombard (1938-1998), salah seorang ahli terbaik dalam Studi Asia, wafat pada 8 Januari 1998 berdekatan dengan ulang tahunnya yang ke-60. Selama hidupnya, ia pernah bergabung dengan École des Hautes Études en Sciences Sociales (EHESS), semacam Sekolah Tinggi Ilmu Sosial. Di sini, ia menjabat sebagai Ketua Divisi des Aires Culturelles (Area Budaya). Kemudian, pada 1993 hingga akhir hayatnya ia menjabat sebagai Direktur lembaga penelitian Prancis yang khusus ditujukan untuk penelitian kebudayaan Asia, yakni École française d’Extrême-Orient (EFEO).

Terlahir dalam keluarga yang memiliki ketertarikan pada studi sejarah dan isu-isu Timur (ayahnya adalah Maurice Lombard), serta menempuh pendidikan di Sorbonne, École Pratique des Hautes Études (EHESS), dan École des Languages Orientale, Denys Lombard banyak melakukan perjalanan ke berbagai belahan Asia. Ia pernah tinggal di Beijing dan, untuk EFEO, menetap di Jakarta selama beberapa tahun. Ia fasih menguasai beberapa bahasa Asia dan Eropa. Selama menjabat sebagai direktur EFEO, dia berhasil memperluas dan menyempurnakan jaringan kontak akademis dengan banyak negara serta lembaga. Salah satu keinginannya adalah untuk lebih erat lagi merajut komunitas ilmuwan Eropa yang mengkaji Asia, terutama dari Eropa Selatan.

Upaya Lombard dalam menjalin kerjasama di tingkat internasional yang luas sangat berhasil. Ini bukan hanya karena dia sangat disegani sebagai seorang ilmuwan, tetapi sebagai pribadi, dia juga baik hati dan pandai meyakinkan, berpikiran terbuka serta toleran, juga pekerja yang tak kenal lelah. Secara mengagumkan, dia menghadiri sejumlah besar pertemuan dan konferensi, berceramah di berbagai tempat yang jauh, serta membimbing mahasiswa dari seluruh dunia.

Beberapa bidang studi bisa dikaitkan dengan Denys Lombard: studi Asia Tenggara, sinologi, dan sejarah maritim Asia. Karya-karyanya antara lain berupa monograf (yang juga membawanya mendapatkan gelar akademik), berbagai buku yang disuntingnya sendiri atau bersama orang lain, sejumlah besar artikel beserta resensi. Karyanya Le sultanat d’Atjeh (Paris: EFEO, 1967) menggabungkan sumber-sumber lokal dari Asia Tenggara dengan sumber-sumber Tiongkok dan laporan kolonial, memiliki standar mutu tersendiri. Demikian juga bukunya Le carrefour javanais. Essai d’histoire globale (Paris: EFESS, 1990), terdiri dari total tiga jilid yang diedit dengan sangat baik, mencakup lebih dari seribu halaman, yang tak diragukan lagi menjadi studi yang paling lengkap yang pernah dibuat tentang Jawa dilihat dalam jangka waktu panjang.

Bersama dengan istrinya, Claudine Salmon, ia menerbitkan Les Chinois de Jakarta,temples et vie collective (Maison des Sciences de l’Homme, 1980), serta karya-karya lainnya. Bukunya Marchands et hommes d’affaires asiatiques yang disunting bersama Jean Aubin, telah menjadi tolok ukur lain untuk para ahli dalam studi Maritim Asia. Gambaran serta pandangan akan “liyan” merupakan suatu topik berbeda, tetapi tetap terkait, yang juga menarik perhatian Denys Lombard. Ini bisa dilihat dalam karyanya Rêver l’Asie, exotisme et littérature coloniale aux Indes, en Indochine et en Insulinde, d mana dia menjadi kepala penyuntingnya (Paris: EHESS 1993), dan Asia Maritima: Images et réalité (Wiesbaden: Harrassowitz, 1994), proyek studi bersama Prancis dan Jerman.

Pada 1996 ia menerbitkan Memoar Pelayaran ke Hindia Timur oleh Augustin de Beaulieu, Sebuah Kisah dari Awal Abad ke-17 (Paris: EFEO and Maisonneuve & Larose, 1996). Selain itu, ada juga sejumlah besar terjemahan dan karya-karya terkait bahasa, terutama Spraeck ende Woord-boek oleh Frederick de Houtman yang ia sunting untuk EFEO (Paris, 1970).

Salah satu usaha bersama yang sangat berhasil yang dipelopori oleh Denys Lombard adalah pembentukan kelompok “Archipel” dan jurnalnya, yang berjudul Archipel juga, yang kini sudah mencapai nomor ke-96, bersama dengan penerbitan seri “Cahiers d’Archipel”. Jurnal ini secara luas diakui sebagai terbitan terkemuka mengenai Asia Tenggara. Tulisan dan resensi Lombard sendiri banyak dimuat di jurnal ini (beberapa juga dimuat di Bulletin de l’École française d’Extrême-Orient, Arts Asiatiques, Annales E.S.C., dan lain-lain).
Denys Lombard tertarik pada gagasan membandingkan Asia Tenggara dan Laut Asia dengan Laut Tengah. Konsep Braudel selalu ada dalam pikirannya dan bisa dilacak melalui beberapa karyanya.