Buku paket ini merupakan bundle dari buku bertemakan Nusantara Tempo Doeloe yang terdiri dari buku:
- Bali Tempo Doeloe
- Candu Tempo Doeloe
- Jawa Tempo Doeloe
- Kalimantan Tempo Doeloe
- Singapura Tempo Doeloe
- Sumatera Tempo Doeloe
Buku paket ini merupakan bundle dari buku bertemakan Nusantara Tempo Doeloe yang terdiri dari buku:
SKU: | pkt12 |
---|---|
Categories: | Buku Paket, Jawa, Paket Tematik, Sejarah Indonesia, Sejarah Jawa, Sejarah Kalimantan, Sejarah Kota, Sejarah Kota Tua, Sejarah Nusantara, Sejarah Singapura, Sejarah Sulawesi, Sejarah Sumatra |
Berat | 2.5 kg |
---|
Belum ada Ulasan.
Inilah buku yang sampai hari ini masih menuai kontroversi. Buku ini menjadi klasik karena wacananya yang tak kunjung usai perihal siapa sebenarnya etnis asli Kota Jakarta.
Dalam hal ini penelitian oleh W.P. Groeneveldt tentang Nusantara dalam catatan Tionghoa yang pertama kali diumumkan pada 1880 tetap saja merupakan pegangan
yang bermanfaat sampai sekarang.
Buku penting yang mengungkapkan perkembangan masyarakat Betawi beserta kebudayaannya.
Sesengit apakah persaingan perdagangan antara Eropa dan Asia di Nusantara pada abad ke-16 dan 17? Buku karya seorang sejarawan sohor ini bisa menjawabnya, bahwa jaringan perdagangan maritim Nusantara sangatlah penuh persaingan dan tidak dikuasai secara tunggal.
Perang Asia Timur Raya adalah persoalan yang kompleks. Bukan sekadar menggambarkan peperangan yang keras dan gaduh, tetapi sekaligus situasi yang menjadi sarana perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain.
Bagaimana dengan nama Yogyakarta sendiri? Apakah berasal dari kata “Ngayogyakarta” dari bahasa Sanskerta? Ataukah dari sebuah dusun bernama Yogya atau Ayogya yang ada pada masa pemerintahan Sultan Mangkubumi?
Buku ini menjadi salahsatu buku yang paling berpengaruh di dunia kajian kebudayaan dan terus menimbulkan perdebatan keras sekaligus menginspirasi kajian-kajian baru di tingkat internasional maupun nasional tentang Jawa juga masyarakatnya sejak terbit pertama kali pada 1960.
Be the first to review “Buku Paket Nusantara Tempo Doeloe”