Sejarah Kolonial Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-kolonial/ Toko Buku Online. Fri, 05 Apr 2024 15:30:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Sejarah Kolonial Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-kolonial/ 32 32 GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/ https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/#respond Fri, 26 Jan 2024 03:41:52 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14329 Perampasan pala oleh orang Belanda memiliki sejarah berdarah yang terkait kuat dengan tindakan kekerasan Jan Pieterszoon Coen. Buku ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana Coen berhasil mengamankan monopoli perdagangan pala atas nama VOC dengan membunuh sebagian penduduk asli Banda pada tahun 1621, lalu mengusir dan memperbudak sisanya. Kini di tempat kelahirannya, Hoorn, Coen masih dipuja lewat patung yang berdiri megah. Apakah arti tindakan Coen di Banda bagi sejarah Belanda dan posisinya di dunia? Apakah itu aib pada catatan sejarah yang tidak bernoda? Sebuah pengecualian? Atau apakah itu hal yang normal pada masanya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dibahas dalam buku ini.

The post GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Apakah kolonialisme itu, seperti apa bentuknya dan bagaimana diwariskan sebagai kebudayaan di tanah jajahan dan di negeri penjajah dari masa lalu ke masa kini? Marjolein berusaha menemukan jawabannya melalui satu peristiwa sejarah di Banda, Maluku pada abad ke-17 yang menjadi sentra rempah paling mahal, pala dan bunganya. Lantas ia merentangkan waktu ke masa kini. Ia mengurai diktum Jan Pieterszoon Coen yang sohor sebagai pendasar kolonialisme Belanda di Nusantara, “tiada perdagangan tanpa perang, tiada perang tanpa perdagangan”. Ini menjelaskan bahwa di masa VOC perdagangan tidak melulu berbasis kesepakatan.

VOC memaksa Banda berhenti berdagang dengan bangsa lain. Situasi kacau diciptakan di Banda sejak VOC datang berkapal-kapal pada 1599. Penduduk Banda menolak monopoli sehingga VOC memutuskan menggunakan kekerasan. Pada 1621 Coen membunuh secara massal, lalu mengusir dan memperbudak penduduk Banda.

Buku ini bukan hanya menunjukkan bagaimana semua itu terjadi, tetapi juga menempatkan VOC sebagai kekuatan sistem penindasan kolonial yang menjalankan praktik genosida. Lantas, ia kaitkan itu semua dalam konteks yang lebih luas sebagai ‘sejarah nasional’ dan asal-usul Belanda sebagai negara bangsa.

 

The post GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/feed/ 0
MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/ https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/#respond Tue, 24 Sep 2019 09:57:13 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3116 Studi paling baru dan serius mengevaluasi sejarah G30S 1965. Geoffrey Robinson bukan hanya mengulas sebab dan akibatnya yang membuat pembunuhan serta pemenjaraan massal setidaknya 500 ribu orang yang diikuti dengan pembungkaman serta penggelapan sejarah selama puluhan tahun, tetapi juga menawarkan perspektif baru dalam memahami G30S 1965.

The post MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Dalam waktu kurang dari enam bulan, sejak akhir 1965 sampai pertengahan 1966, diperkirakan setengah juta anggota Partai komunis Indonesia (PKI) dan organisasi yang berafiliasi dengannya telah dibunuh. Sekitar saju juta orang lainnya ditahan tanpa pernah diadili, sebagian selama lebih dari tigapuluh tahun. Inilah buku yang menguliti habis-habisan bagaimana peran Angkatan Darat Indonesia yang disokong CIA dan MI6, serta pihak asing lainnya dalam membumihanguskan PKI dan komunisme dari tanah Indonesia. Buku ini menjadi pelengkap sekaligus penantang narasi-narasi menyoal genosida 1965-1966 di Indonesia.

Testimoni:
“Ini adalah buku yang penting dan menakjubkan tentang dosa besar Amerika.” –Joshua Oppenheimer, sutradara The Act of Killing dan The Look of Silence“ Buku ini adalah laporan lengkap tentang salah satu kejadian paling brutal dalam sejarah dunia abad ke- 20.” –Greg Grandin, Profesor Sejarah di New York University “Buku ini adalah evaluasi sistematis terhadap teori-teori yang saling bersaing dan berlawanan mengenai kudeta yang memicu pembunuhan massal pada akhir 1965 dan awal 1966 di Indonesia,” –John T. Sidel, London School of Economics and Political Science

The post MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/feed/ 0
ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/#respond Fri, 07 Jun 2019 20:23:01 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3166 Buku ini mengulas sejarah asal-usul nama tempat di Jakarta berdasarkan teks tertulis maupun tradisi lisan masyarakat setempat.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Apa betul Bidara Cina itu berasal dari banjir darah pembantaian orang-orang Cina yang terlibat pemberontakan Cina 1740? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/feed/ 0
PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/ https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/#respond Tue, 28 May 2019 20:16:04 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3147 Bagaimana jadinya kalau ada seseorang yang berniat memberontak lalu kepalanya dipenggal dan dimuat monumen? Ya, inilah kisah soal Pieter Erberveld, seorang keturunan Eropa yang dieksekusi dengan sadis oleh Belanda di Batavia. Kematiannya diabadikan menjadi sebuah monumen yang kini dikenal sebagai Monumen Pieter Erberveld.

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Tepat pada tahun baru 1722, ada seorang peranakan Eropa yang konon merencanakan pemberontakan terhadap Kompeni di Oud Batavia. Sialnya, rencana ini bocor dan sampai ke telinga Belanda. Dia pun segera ditangkap, diadili, dan dieksekusi dengan cara yang sangat kejam. Ditarik oleh dua ekor kuda yang berlari berlawanan arah, tubuhnya hancur berantakan. Kepalanya juga dipenggal. Selepas eksekusi itu, Belanda mendirikan sebuah monumen untuk mengenang pemberontakan ini. Monumen yang dihiasi oleh tengkorak kepala ini adalah Monumen Pieter Erberveld.

Buku ini menceritakan perihal cara orang berinteraksi dengan monumen dan legenda Pieter Erberveld. Kedua tulisan yang ada di buku ini menyajikan pendekatan yang sangat berbeda untuk melihat sejarah monumen Erberveld.


In the early hours of 1722, there was a Eurasian who had reportedly prepared to revolt against the Dutch in Oud Batavia. Unexpectedly, the plan was leaked and reached Dutch ears. He was immediately arrested, tried, and executed in a very cruel manner. Pulled with two horses and ran in opposite directions, his body was ripped apart, split into two parts and his head chopped off. After the execution, the VOC authorities erected a monument commemorating the revolt. This monument decorated with a skull was the monument of Pieter Erberveld.

This book is about how people interacted with the monument and the legends of Pieter Erberveld. The two papers published here present two very different approaches to seeing the history of the Erberveld monument

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/feed/ 0
SEJARAH PEREMPUAN INDONESIA: Gerakan & Pencapaian (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/sejarah-perempuan-indonesia-gerakan-pencapaian/ https://komunitasbambu.id/product/sejarah-perempuan-indonesia-gerakan-pencapaian/#respond Tue, 30 Apr 2019 08:35:44 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6232 Inilah buku yang menyoroti pergerakan kaum perempuan dalam membentuk negara-bangsa Indonesia beserta peranannya. Juga soal perjuangan demi kesetaraan gender dan keadilan atas hak.

The post SEJARAH PEREMPUAN INDONESIA: Gerakan & Pencapaian (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Menguak permulaan kebangkitan gerakan perempuan di Indonesia, terutama pada masa awal abad ke-20. Studi Cora ini adalah sebuah refleksi berbagai masalah pergerakan perempuan, ideologi politik sejaman, dan masalah-masalah penting untuk memahami Indonesia. Cora telah mempelajari pergerakan Indonesia dengan cara yang berbeda. Maka, siapa pun yang menulis tentang sejarah modern pergerakan perempuan Indonesia, seharusnya berterima-kasih kepada karya pionir Cora ini.


Testimoni

Siapa pun yang menulis tentang sejarah modern pergerakan perempuan Indonesia seharusnya berterima kasih kepada karya pionir Cora Vreede-de Stuers ini. – Susan Blackburn dalam Women and the State in Modern Indonesia

Cora Vreede-de Stuers telah mempelajari pergerakan perempuan Indonesia dengan cara yang berbeda, ia merefleksikan hubungannya dengan berbagai pergerakan perempuan, ideologi politik sezaman, dan masalah-masalah penting untuk memahami Indonesia. – Elizabeth Martyn  dalam The Women’s Movement in Postcolonial Indonesia

The post SEJARAH PEREMPUAN INDONESIA: Gerakan & Pencapaian (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/sejarah-perempuan-indonesia-gerakan-pencapaian/feed/ 0
NYAI DAN PERGUNDIKAN DI HINDIA BELANDA (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/nyai-dan-pergundikan-di-hindia-belanda/ https://komunitasbambu.id/product/nyai-dan-pergundikan-di-hindia-belanda/#respond Tue, 30 Apr 2019 07:07:14 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6222 Nyai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari narasi kolonialisme di Indonesia perihal hubungannya dengan para serdadu dan pejabat Belanda. Inilah buku yang menantang citra kulit putih Eropa-Belanda yang “berbudaya”.

The post NYAI DAN PERGUNDIKAN DI HINDIA BELANDA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Untuk pertama kalinya diungkapkan sejarah mengenai nyai, perempuan Pribumi, Tionghoa dan Jepang yang hidup bersama lelaki Eropa di masa Hindia Belanda. Sebuah kisah mengenai pemerasan ekonomi, perbudakan dan bagaimana seorang ibu dipisahkan dengan berbagai cara dari anak kandungnya.


“Lewat buku yang dilengkapi literatur tidak kurang dari 200 buah itu, penulis hendak memprotes ketidakadilan terhadap wanita Pribumi oleh penguasa penjajah pada saat itu.” – Bambang Hidayat (Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2008–2010)

“Reggie Baay telah mendirikan monumen untuk nyai.” – Het Parool

“Buku ini ditulis dengan apik dan menerangkan keseluruhan masyarakat Indies dari sudut pandang yang istimewa dan mempesona.” – Nederlands Dagblad

“Buku menawan mengenai sebuah tema yang tidak dibicarakan untuk waktu yang lama.” – Historisch Nieuwsblad

The post NYAI DAN PERGUNDIKAN DI HINDIA BELANDA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/nyai-dan-pergundikan-di-hindia-belanda/feed/ 0
SEMANGAT BARU: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad Ke-19 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/semangat-baru-kolonialisme-budaya-cetak-dan-kesastraan-sunda-abad-ke-19/ https://komunitasbambu.id/product/semangat-baru-kolonialisme-budaya-cetak-dan-kesastraan-sunda-abad-ke-19/#respond Tue, 23 Apr 2019 09:41:09 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6037 Buku ini membahas mengenai penggunaan bahasa Sunda pada zaman penjajahan Belanda.

The post SEMANGAT BARU: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad Ke-19 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini menguak bagaimana bahasa Sunda “ditemukan”, “dimurnikan” dan “didayagunakan” oleh Belanda dengan ide kolonialisnya atau bagaimana dampak melek aksara dan melek cetak terhadap pembentukan ilmu pengetahuan baru. Uraian di dalamnya juga memberikan gambaran yang rinci bagaimana suku Sunda menggeliat meniti gelombang modernitas yang melanda Nusantara pada paruh abad ke- 19, dan merasa sederajat dengan bangsa-bangsa lain di Barat.


Testimoni

“…studi Mikihiro Moriyama telah membuka mata kita tentang apa yang terjadi dan berkembang secara mendetail dalam salah satu bidang kehidupan masyarakat Sunda sepanjang abad ke-19. Pengetahuan tersebut akan memperjelas pemahaman perkembangan selanjutnya dan pertimbangan apa yang seyogyanya dilakukan sekarang dan masa datang.” – Edi S. Ekadjati, Sejarawan

The post SEMANGAT BARU: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad Ke-19 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/semangat-baru-kolonialisme-budaya-cetak-dan-kesastraan-sunda-abad-ke-19/feed/ 0
SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/ https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/#respond Tue, 23 Apr 2019 09:05:33 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6027 Buku ini merupakan hasil penelitian mengenai tentara-tentara KNIL asal Afrika yang dikirimkan ke Hindia Belanda.

The post SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini merupakan hasil penelitian Ineke van Kessel mengenai budak-budak dari Afrika yang dikirim ke Hindia Belanda untuk dijadikan tentara. Antara 1831-1872 lebih dari 3.000 orang Afrika dibeli oleh Belanda melalui Elmina (daerah koloni Belanda, sekarang merupakan bagian dari Ghana, Afrika Barat). Hasilnya adalah pasukan yang sangat menakutkan bagi orang-orang Pribumi yang daerah-daerahnya sedang ditaklukan melalui perang. Sebab jumlahnya yang besar itu pula akhirnya muncul daerah-daerah orang Afrika di Hindia Belanda.


Testimoni:

“Selama bertahun-tahun, Van Kessel meneliti tumpukan arsip dan mewawancarai puluhan keturunan serdadu KNIL asal Afrika. Berkat penelitian sejarah yang memukau dan dikemas dengan gaya penulisan jurnalistik, Van Kessel berhasil menghidupkan kembali sejarah Belanda Hitam yang pernah terlupakan.” – Arthur Japin, Penulis roman De Zwarte met Het Witte Hart

“Buku ini sangat menarik untuk kajian sejarah, antropologi, dan sosiologi serta dapat melengkapi kepingan mozaik sejarah Indonesia, khususnya sejarah orang Indo-Afrika. Selain itu, karya ini juga bicara soal keragaman asal-usul dalam masyarakat kita. Melalui karya Van Kessel, semoga keragaman tersebut tidak dijadikan alat untuk saling mempertentangkan dan membenci, tetapi justru untuk bangkit dari “tidur” menghadapi masa depan.” – Achmad Sunjayadi, Pengajar Program Studi Belanda, FIB UI

The post SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/feed/ 0
STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/ https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/#respond Tue, 23 Apr 2019 06:41:46 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6017 Buku ini membahas mengenai strategi, kepemimpinan, dan motivasi pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Diponegoro.

The post STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Perang Diponegoro adalah perang yang terkenal, tetapi sedikit sekali yang memahami sebenarnya perang apakah itu? Bagaimanakah kekuatan motivasi dan kemampuan memimpin perang pihak Pangeran Diponegoro maupun pihak Belanda dam mengelola aksi mereka?

Seperti juga John Keegan yang memperlihatkan cara bagaimana mengadakan “refighting World War II” (menggumuli kembali Perang Dunia II), buku ini menyajikan sebuah upaya untuk “mengulangi pertempuran”, to refight, sebuah perang yang sangat penting dalam sejarah Indonesia – perang yang cukup lama membingungkan dan menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial di Pulau Jawa pada dekade ketiga abad ke-19.


Testimoni

“Kita seakan-akan dibawa ke medan pertempuran oleh seorang guide militer dan ikut menyaksikan pertempuran secara langsung Perang Diponegro,” – Achmad SunjayadiPengajar di FIB Universitas Indonesia

The post STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/feed/ 0
INDONESIA TIMUR TEMPO DOELOE (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/indonesia-timur-tempo-doeloe-1544-1992/ https://komunitasbambu.id/product/indonesia-timur-tempo-doeloe-1544-1992/#respond Wed, 06 Mar 2019 05:04:21 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=5935 Liputan aneka warna 500 tahun wilayah Indonesia Timur yang unik dan kaya, tetapi masih kurang dikenal. Sejarahnya juga begitu memikat dengan beragam wilayah geografis.

The post INDONESIA TIMUR TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Suatu liputan aneka warna 500 tahun wilayah Indonesia Timur yang unik dan kaya namun masih kurang dikenal. Memuat catatan 28 orang dengan ragam latarbelakang dan berbagai bangsa yang tertarik, jatuh cinta hingga tersasar ke sana sejak abad ke-16 sampai ke-21. Nama-nama seperti Pulau Komodo, Raja Ampat, Lombok, Seram, Banda, Flores atau Laut Sawu, Arafuru, Puncak Jaya, Tana Toraja, Minahasa, Kerajaan Ternate-Tidore, Kota Makassar, Ambon termasuk perairan utara Australia punya budaya unik, sejarah memikat dan wilayah geografis yang beragam. Sejak rute ke Pulau Rempah ditemukan pada 1513, para petualang Eropa telah merekam perjalanan mereka.

Testimoni

Tulisan yang dikumpulkan dalam rentang hampir 500 tahun ini (dari 1544-1992) menunjukkan bahwa wilayah timur Indonesia masih tidak banyak berubah, kecuali Sulawesi. Era kejayaan rempah-rempah tak mampu mengubah wajah Indonesia Timur. Padahal era rempah-rempah tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk membuat wilayah ini menjadi maju dan modern. – Handoko Widagdo, Kontributor indonesiana.tempo.co

Buku kumpulan karangan yang diedit oleh George Miller ini menggambarkan kedatangan masyarakat Barat ke dunia Timur dengan mengusung segala kekagumannya. Cerita-cerita tentang pertemuan antara orang-orang Eropa dan Amerika dengan masyarakat Indonesia Timur ini, hampir semua catatan ditulis oleh para petualang berkebangsaan Inggris, sehingga mudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. – Hatib Abdul Kadir, Pengajar Antropologi Budaya Universitas Brawijaya

The post INDONESIA TIMUR TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/indonesia-timur-tempo-doeloe-1544-1992/feed/ 0