Sejarah Politik Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-politik/ Toko Buku Online. Sat, 13 Apr 2024 03:39:21 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Sejarah Politik Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-politik/ 32 32 AKSIOLOGI SERAT SASTRA JENDRA: Falsafah Wayang Sebagai Pandangan Dunia Manusia Jawa (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/aksiologi-serat-sastra-jendra-falsafah-wayang-sebagai-pandangan-dunia-manusia-cet-1/ https://komunitasbambu.id/product/aksiologi-serat-sastra-jendra-falsafah-wayang-sebagai-pandangan-dunia-manusia-cet-1/#respond Tue, 05 Mar 2024 03:07:35 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14363 Sastra Jendra adalah ilmu luhur yang diturunkan dari waktu ke waktu dalam kebudayaan jawa. Istilahnya sendiri memiliki makna yang sangat luas, berisi ilmu ketuhanan yang membahas tentang cara mengolah hidup mulai dari lahir hingga tiba waktunya dipanggil Tuhan. Barangkali karena itu tidak sembarang orang dapat memahami Sastra Jendra. Buku ini menyajikan penelitian tentang aksiologi wayang dengan menyentuh hal-hal praksis terkait lakon, suatu hal yang belum banyak dilakukan sebelumnya.

The post AKSIOLOGI SERAT SASTRA JENDRA: Falsafah Wayang Sebagai Pandangan Dunia Manusia Jawa (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Sri Teddy Rusdy mengangkat cerita yang populer di kalangan penikmat wayang, namun sekaligus dianggap sakral yaitu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Bedanya, kisah yang penuh filosofi nan berat ini disampaikan dengan bahasa yang luar biasa renyah sehingga pembaca seolah terbawa ke dalam kisah yang ringan. Padahal di saat yang sama sedang menikmati sajian filosofi kehidupan Tingkat tinggi.

  • Mukhtasar Syamsuddin, Dosen Ahli Bidang Pengkajian Pemikiran Timur dan Barat, Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada.

Buku Dahsyat dari disertasi yang meneliti ke jantung kejawen pada tingkat batinnya. Sebab itu mari membaca buku ini dalam laku baca, meresapi dan menghayatinya dengan rasa. Sebagai pembaca, Anda tidak hanya diajak memahami wayang kulit sebagai tontonan tetapi juga sebagai kedalaman tuntunan.

  • Mudji Sutrisno, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan Institut Seni Indonesia Surakarta, Budayawan.

The post AKSIOLOGI SERAT SASTRA JENDRA: Falsafah Wayang Sebagai Pandangan Dunia Manusia Jawa (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/aksiologi-serat-sastra-jendra-falsafah-wayang-sebagai-pandangan-dunia-manusia-cet-1/feed/ 0
OBAT DUNGU RESEP AKAL SEHAT: Filsafat untuk Republik Kuat (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/obat-dungu-resep-akal-sehat-filsafat-untuk-republik-kuat-cetakan-1/ https://komunitasbambu.id/product/obat-dungu-resep-akal-sehat-filsafat-untuk-republik-kuat-cetakan-1/#respond Sat, 10 Feb 2024 15:28:36 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14341 Ada 85 tulisan Rocky Gerung di dalam buku ini. Disusun secara kronologis dari masa Rocky masih mahasiswa di Fakultas Sastra UI pada 1985 sampai 2018, saat ia menjadi intelektual yang paling banyak dicari dan diperhitungkan pandangannya di Indonesia. Melalui Kumpulan tulisan ini maka pembaca dapat mengetahui dengan penuh dan benar pemikiran Rocky melalui pembacaan langsung artikel, kolom yang singkat atau esei-eseinya yang panjang bercatatan kaki.

The post OBAT DUNGU RESEP AKAL SEHAT: Filsafat untuk Republik Kuat (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Akal sehat kita tentu membayangkan sebuah republik yang kuat, secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tetapi tampaknya, penguasa politik lebih memilih memelihara republic of fear, karena di situlah statistik pemilu dipertaruhkan. Janji-janji yang ada hanya diucapkan dalam pidato, selebihnya adalah tukar tambah kepentingan. Sistem kepartaian modern dan sistem parlemen tidak tumbuh di dalam kebutuhan untuk membudayakan demokrasi, tetapi lebih karena kepentingan elitis individual.

 

Parlemen adalah kebun bunga rakyat, tetapi rakyat lebih melihatnya sebagai sarang ular. Tanpa gagasan, minim pengetahuan, parlemen terus menjadi sasaran olok-olok publik. Tetapi tanpa peduli, minim etika, parlemen terus menjalankan dua pekerjaan utamanya: korupsi dan arogansi. Defisit akal di parlemen adalah sebab dari defisit etika. Arogansi kepejabatan digunakan untuk menutupi defisit akal. Maka berlangsunglah fenomena ini: sang politisi yang sebelumnya menjadi pengemis suara rakyat pada waktu pemilu, kini menyatakan diri sebagai pemilik kedaulatan.

The post OBAT DUNGU RESEP AKAL SEHAT: Filsafat untuk Republik Kuat (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/obat-dungu-resep-akal-sehat-filsafat-untuk-republik-kuat-cetakan-1/feed/ 0
PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/ https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/#respond Thu, 04 Jan 2024 05:28:33 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14308 Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu. Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan.

The post PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Seberapa jauh gagasan dapat mengonsolidasi kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat sehingga melahirkan organisasi politik, pemogokan dan bahkan perlawanan bersenjata? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahasa bukan sekadar alat penyampai gagasan yang statis. Lebih dari itu, bahasa adalah medan perang bagi gagasan-gagasan. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu.

Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan. Cara rakyat mengartikan persoalan sosial dan posisi mereka sendiri dalam berhadapan dengan persoalan tersebut serta bagaimana sebenarnya gagasan digerakkan di dalam kenyataan dan hubungannya dengan perkembangan politik dijelaskan di dalam buku ini.

 

The post PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/feed/ 0
KEDATUAN SRIWIJAYA: Kajian Sumber Prasasti dan Arkeologi (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/kedatuan-sriwijaya-kajian-sumber-prasasti-dan-arkeologi-cet-2/ https://komunitasbambu.id/product/kedatuan-sriwijaya-kajian-sumber-prasasti-dan-arkeologi-cet-2/#respond Wed, 13 Dec 2023 03:29:08 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14289 Himpunan tulisan yang ada di dalam buku ini mengupas Sriwijaya sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini hampir dilupakan sebelum akhirnya pada 1918 namanya disebut dalam sebuah prasasti Melayu Kuno yang ditemukan di Sumatra Selatan.

The post KEDATUAN SRIWIJAYA: Kajian Sumber Prasasti dan Arkeologi (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Sriwijaya adalah kerajaan tertua di Indonesia yang membentangkan jaringannya dari India hingga ke Tiongkok, dalam bidang ekonomi maupun agama. Namun demikian nama Sriwijaya lama terlupakan sebelum akhirnya seorang sejarawan Prancis, George Coedes, membuktikan pada 1918 bahwa nama Sriwijaya yang muncul dalam prasasti Melayu Kuno, yang waktu itu baru ditemukan di Sumatera Selatan, juga tercantum dalam sumber-sumber tertulis dari Tiongkok, India dan dunia Arab. Setelah Coedes, Louis-Charles Damais mendedikasikan dirinya pada kajian epigrafi Sriwijaya dan pada studi bahasanya.

 

The post KEDATUAN SRIWIJAYA: Kajian Sumber Prasasti dan Arkeologi (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/kedatuan-sriwijaya-kajian-sumber-prasasti-dan-arkeologi-cet-2/feed/ 0
BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/ https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/#respond Thu, 24 Mar 2022 10:28:14 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13636 Dalam buku klasik ini Resink membuktikan sebenarnya Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun, tetapi mengapa hal tersebut masih tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah dan sering disebut dalam pidato-pidato?

The post BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang Indonesia dijajah 350 tahun? Bohong! Mitos belaka. Melalui buku ini G.J. Resink sebagai sejarawan dan ahli hukum internasional sekaligus penyair memaparkan bukti-bukti betapa semua itu konstruksi politik kolonial. Kebohongan itu dipopulerkan politisi Belanda dan buku-buku pelajaran sekolah kolonial, tetapi semakin kuat dipercaya sebagai kebenaran sejarah ketika Sukarno dan para pejabat juga politisi kerap menggunakannya dalam pidato-pidato. Tidak terkecuali para sejarawan. Celakanya lagi, pemerintah malah memasukkan mitos tersebut ke dalam kurikulum pelajaran sekolah sampai akhirnya diterima dan tertanam sebagai kebenaran absolut di masyarakat.

Resink siap dengan segudang sumber memberikan detail fakta-fakta hukum betapa banyak kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri di Indonesia yang tetap berdaulat selama kekuatan kolonial bercokol. Hitungan Resink, paling-paling Hindia Belanda sebagai negara hanya ada selama 40 tahun, tetapi itu pun tidak benar-benar seluas wilayah Republik Indonesia hari ini, meskipun Belanda sudah benar-benar mengusahakan penaklukan selama 350 tahun.

***
Resink berjasa penting memperkenalkan pendekatan hukum internasional dalam menelaah sejarah kolonialisme. Kesimpulannya, kekuasaan Belanda yang dikatakan selama 350 tahun di Kepulauan Indonesia tak lebih dari mitos politik belaka yang tidak bisa bertahan melawan ujian kebenaran sejarah. – Taufik Abdullah

Dalam buku klasik ini Resink membuktikan sebenarnya Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun, tetapi mengapa hal tersebut masih tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah dan sering disebut dalam pidato-pidato? – Asvi Warman Adam

The post BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/feed/ 0
SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/ https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/#respond Fri, 15 Oct 2021 04:30:09 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13280 Menggugat keabsahan pentingnya peristiwa Sumpah Pemuda, tetapi juga ingin menyadarkan kita untuk bersikap kritis terhadap diperalatnya sejarah Sumpah Pemuda untuk kepentingan penguasa menghadapi tantangan zaman ke zaman.

The post SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Keith Foulcher dalam buku ini menyoroti proses perkembangan Sumpah Pemuda sebagai simbol nasional yang penting. Ia menyusuri sejarah Sumpah Pemuda sejak 1928 hingga sekarang. Ia berargumentasi bahwa Sumpah Pemuda yang kita kenal sekarang merupakan suatu hasil dari akumulasi nilai-nilai yang disisipkan dan dititipkan dalam peristiwa 93 tahun silam itu. Ia bukan hendak menggugat keabsahan pentingnya peristiwa itu, tetapi ingin menyadarkan kita untuk bersikap kritis terhadap diperalatnya sejarah Sumpah Pemuda untuk kepentingan penguasa menghadapi tantangan zaman ke zaman. Ia mengajak kita memahami prosesnya secara historis sehingga Sumpah Pemuda menjadi salah satu simbol nasional yang penting dalam konteks untuk memahami Indonesia.

The post SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/feed/ 0
“POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/ https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/#respond Wed, 18 Aug 2021 02:37:10 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12714 Buku sejarah yang menarik untuk memahami kesinambungan antarrezim kekuasaan. Perubahan rezim kekuasaan tidak berarti orang-orang yang bekerja di sistem lama lenyap.

The post “POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Kebanyakan staf pemerintah baru adalah bagian dari lembaga lama yang membawa serta kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan koneksi mereka yang telah ada sebelumnya. Seiring waktu, anggota elite mengembangkan modal sosial, jaringan, baik resmi maupun pribadi, di dalam dan di antara institusi politik serta ekonomi. Mereka juga tahu bagaimana mendapatkan dan menggunakan kekuasaan; anak-anak mereka memiliki akses ke pendidikan serta uang dan akhirnya kekuasaan. Sejarawan Heather Sutherland dengan sumber yang kaya menggambarkan transisi dari dinasti independen atau semi-independen yang memerintah wilayah mereka sendiri bergabung ke dalam sistem kolonial. Tak terkecuali saat kolonialisme berakhir. Begitu juga kala perpindahan kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto. Lantas dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Berkat otonomi daerah, keluarga-keluarga lama dengan status tinggi dalam masyarakat lokal lebih mudah berpindah ke kepemimpinan politik. Sementara itu, orang-orang dari kelas sosial yang lebih rendah dapat mengklaim hubungan ke dinasti lokal untuk membantu mereka naik ke tampuk kekuasaan: ini selalu terjadi. Sebab itu, jangankan reformasi, bahkan revolusi Indonesia yang paling ekstrem pun sulit menghasilkan masyarakat yang egaliter, demokrasi yang sejati.

The post “POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/feed/ 0
SUARA TAN MALAKA: Dari Penjara ke Penjara (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/suara-tan-malaka-dari-penjara-ke-penjara/ https://komunitasbambu.id/product/suara-tan-malaka-dari-penjara-ke-penjara/#respond Fri, 07 May 2021 06:56:00 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=11354 Buku ini adalah hasil renungan panjang sejarawan Helen Jarvis untuk memahami siapa itu Tan Malaka melalui pengkajian mendalam atas otobiografi Dari Penjara ke Penjara.

The post SUARA TAN MALAKA: Dari Penjara ke Penjara (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Tan Malaka adalah tokoh revolusioner dan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Tragis, ia disingkirkan dalam sejarah Indonesia. Tetapi, kehidupan politik Tan Malaka yang aktif sebagaimana ditulis dalam otobiografinya Dari Penjara ke Penjara (1948) membawa semangat petualangan penuh warna yang menyelimuti kehidupannya serta mengungkap banyak hal dari sosok yang menjelma sebagai salah satu teka-teki terbesar dalam sejarah Indonesia modern.

Buku ini adalah hasil renungan panjang sejarawan Helen Jarvis untuk memahami siapa itu Tan Malaka melalui pengkajian mendalam atas otobiografi Dari Penjara ke Penjara. Ia memeriksa wawancara serta tulisan Tan Malaka sendiri, juga laporan surat kabar dan arsip sezaman. Studi panjang Helen Jarvis sebagai buah riset tak kurang dari dua belas tahun ini menjadi lentera yang menuntun kita untuk melihat Tan Malaka dengan lebih gamblang.

The post SUARA TAN MALAKA: Dari Penjara ke Penjara (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/suara-tan-malaka-dari-penjara-ke-penjara/feed/ 0
PROPAGANDA & GENOSIDA DI INDONESIA: Sejarah Rekayasa Hantu 1965 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/propaganda-dan-genosida-di-indonesia-sejarah-rekayasa-hantu-1965/ https://komunitasbambu.id/product/propaganda-dan-genosida-di-indonesia-sejarah-rekayasa-hantu-1965/#respond Mon, 29 Jun 2020 03:46:07 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=9184 Buku ini menyajikan sejarah genosida dan kampanye propaganda serta proses yang mengarah pada pembentukan International People’s Tribunal on Crimes against Humanity Indonesia (IPT 1965), yang diadakan di Den Haag, Belanda pada November 2015.

The post PROPAGANDA & GENOSIDA DI INDONESIA: Sejarah Rekayasa Hantu 1965 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Peristiwa 1 Oktober 1965 diikuti kampanye antikomunis dan pembunuhan massal. Korbannya kurang lebih satu juta jiwa. Dianggap sebagai salah satu genosida yang terbesar setelah Perang Dunia II. Ini masih ditambah penahanan jutaan lainnya selama satu dekade atau lebih tanpa proses hukum. Pembersihan ini dibenarkan dan dimungkinkan oleh kampanye propaganda ketika komunis digambarkan sebagai hantu atau biang kejahatan, seperti ateis, hiperseksual, amoral, dan pengkhianat bangsa. Sampai hari ini dampak kampanye tersebut masih terus dirasakan dan para korbannya distigmatisasi.

Buku ini menyajikan sejarah genosida dan kampanye propaganda serta proses yang mengarah pada pembentukan International People’s Tribunal on Crimes against Humanity Indonesia (IPT 1965), yang diadakan di Den Haag, Belanda pada November 2015. Penulis adalah seorang akademisi Belanda dan pengacara HAM Indonesia. Mereka membahas peristiwa ini, yang untuk pertama kalinya membawa kejahatan ini ke pengadilan internasional dan mereka mempertimbangkan keputusannya. Mereka memilih kampanye propaganda kebencian yang memberikan hasutan untuk membunuh banyak warga Indonesia dan bertanya mengapa kampanye propaganda ini masih terus efektif. Topik ini belum disentuh. Sebab itu, buku ini menjadi yang pertama mengisinya dalam Kajian Asia serta Kajian Genosida.


Saskia E. Wieringa adalah profesor di University of Amsterdam, Belanda, dan Ketua Yayasan IPT 1965 yang mendirikan Pengadilan Rakyat mengenai kejahatan pasca-1965 terhadap kemanusiaan yang terjadi di Indonesia.

Nursyahbani Katjasungkana adalah pengacara HAM dan sebelumnya menjadi Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) serta Presiden Wahana Lingkungan Indonesia (WALHI). Ia adalah koordinator umum Yayasan IPT 1965.

The post PROPAGANDA & GENOSIDA DI INDONESIA: Sejarah Rekayasa Hantu 1965 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/propaganda-dan-genosida-di-indonesia-sejarah-rekayasa-hantu-1965/feed/ 0
MITOS DARI LEBAK: Telaah Kritis Peran Revolusioner Multatuli(Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/mitos-dari-lebak-telaah-kritis-peran-revolusioner-multatuli/ https://komunitasbambu.id/product/mitos-dari-lebak-telaah-kritis-peran-revolusioner-multatuli/#respond Wed, 25 Sep 2019 01:15:50 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=7553 Karyanya ini menjadi penting karena menjadi semacam pengisi kekosongan yang mungkin selama ini terlewatkan oleh mereka para kritikus sastra dan sejarawan ketika berbincang mengenai andil Dekker sewaktu kolonialisme Indonesia. Mitos dari Lebak juga bisa dipandang sebagai kritik atas romantisme sejarah terhadap baik Dekker sendiri maupun karya besarnya Max Havelaar. Alih-alih revolusioner, tindakan Lebaknya ternyata sebuah usaha pencaplokan politik.

The post MITOS DARI LEBAK: Telaah Kritis Peran Revolusioner Multatuli(Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Mitos dari Lebak merupakan sebuah telaah kritis tentang pandangan hidup Douwes Dekker, asisten residen di Lebak pada abad ke-19, dalam kasus yang terkenal karena tuduhannya terhadap bupati Lebak, dan permintaan berhenti sebagai asisten residen yang diajukannya kepada Gubernur Jenderal Belanda. Tanpa berbasa-basi dan dengan diksi-diksi tajam yang “menusuk”, Rob Nieuwenhuys berhasil menguliti habis-habisan peristiwa bersejarah yang terjadi di Lebak, Banten, hampir dua abad lalu. Melalui studi sejarah, ia menguak peran Douwes Dekker alias Multatuli alias Max Havelaar sewaktu jadi asisten residen di Lebak yang kemudian menjadi latar masalah dalam mahakaryanya Max Havelaar.

The post MITOS DARI LEBAK: Telaah Kritis Peran Revolusioner Multatuli(Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/mitos-dari-lebak-telaah-kritis-peran-revolusioner-multatuli/feed/ 0