{"id":7887,"date":"2014-10-03T15:28:17","date_gmt":"2014-10-03T08:28:17","guid":{"rendered":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?post_type=product&p=7887"},"modified":"2023-01-28T10:40:28","modified_gmt":"2023-01-28T03:40:28","slug":"ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial","status":"publish","type":"product","link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/","title":{"rendered":"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial"},"content":{"rendered":"
\n
\n
\n

Buku ini merupakan hasil penelitian tentang\u00a0subaltern<\/em>\u00a0perempuan banjar dalam tradisi Kawin\u00a0Anom<\/em>\u00a0(kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin\u00a0anom<\/em>\u00a0berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin\u00a0anom<\/em>\u00a0dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin\u00a0anom\u00a0<\/em>direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga berdampak pada ketertindasan perempuan yang melakukan kawin\u00a0anom.<\/em><\/p>\n

Pengalaman perempuan kawin\u00a0anom<\/em>\u00a0(life history) merupakan bagian penting dari studi etnografi feminis dalam tulisan ini. Budaya patriarkhi yang tertanam sejak zaman kolonial menjadi sebuah gambaran hidup mereka yang kuat. Penderitaan selama kawin anom berlangsung mereka lakonkan hanya karena rasa malu dan mempertahankan sebuah perkawinan. Padahal, sejak awal menikah mereka juga tidak mengetahui apa sebenarnya arti sebuah perkawinan. Perempuan menjadi tertindas manakala agama dan budaya juga dikaitkan dalam kehidupan mereka tanpa landasan yang sebenarnya. Ketertindasan perempuan dalam kehidupan rumah tangga sejak melakukan kawin\u00a0anom<\/em>\u00a0dapat berdampak secara sosiologis dan psikologis pada mereka. Perempuan juga kerap menjadi korban kekerasan, seperti terjadinya KDRT dan gangguan reproduksi. Bahkan perempuan mengalami ketertindasan dalam hubungan suami istri.<\/p>\n<\/div>\n<\/div>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Buku ini merupakan hasil penelitian tentang\u00a0subaltern\u00a0perempuan banjar dalam tradisi Kawin\u00a0Anom\u00a0(kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin\u00a0anom\u00a0berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin\u00a0anom\u00a0dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin\u00a0anom\u00a0direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga […]<\/p>\n","protected":false},"featured_media":12507,"comment_status":"open","ping_status":"closed","template":"","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":""},"product_cat":[421,783],"product_tag":[],"yoast_head":"\nKetertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu<\/title>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Buku ini merupakan hasil penelitian tentang\u00a0subaltern\u00a0perempuan banjar dalam tradisi Kawin\u00a0Anom\u00a0(kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin\u00a0anom\u00a0berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin\u00a0anom\u00a0dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin\u00a0anom\u00a0direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga […]\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Komunitas Bambu\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2023-01-28T03:40:28+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"410\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"614\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:site\" content=\"@komunitasbambu\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"1 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/\",\"name\":\"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website\"},\"datePublished\":\"2014-10-03T08:28:17+00:00\",\"dateModified\":\"2023-01-28T03:40:28+00:00\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Shop\",\"item\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/shop\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":3,\"name\":\"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\",\"name\":\"Komunitas Bambu\",\"description\":\"Toko Buku Online.\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization\",\"name\":\"kobam\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png\",\"width\":228,\"height\":228,\"caption\":\"kobam\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/\",\"https:\/\/twitter.com\/komunitasbambu\",\"https:\/\/www.instagram.com\/bukukobam\/\"]}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu","og_description":"Buku ini merupakan hasil penelitian tentang\u00a0subaltern\u00a0perempuan banjar dalam tradisi Kawin\u00a0Anom\u00a0(kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin\u00a0anom\u00a0berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin\u00a0anom\u00a0dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin\u00a0anom\u00a0direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga […]","og_url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/","og_site_name":"Komunitas Bambu","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/","article_modified_time":"2023-01-28T03:40:28+00:00","og_image":[{"width":410,"height":614,"url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg","type":"image\/jpeg"}],"twitter_card":"summary_large_image","twitter_site":"@komunitasbambu","twitter_misc":{"Estimasi waktu membaca":"1 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/","name":"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial : Komunitas Bambu","isPartOf":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website"},"datePublished":"2014-10-03T08:28:17+00:00","dateModified":"2023-01-28T03:40:28+00:00","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/ketertindasan-perempuan-dalam-tradisi-kawin-anom-subaltern-perempuan-pada-suku-banjar-dalam-perspektif-poskolonial\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/komunitasbambu.id\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Shop","item":"https:\/\/komunitasbambu.id\/shop\/"},{"@type":"ListItem","position":3,"name":"Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/","name":"Komunitas Bambu","description":"Toko Buku Online.","publisher":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization","name":"kobam","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png","contentUrl":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png","width":228,"height":228,"caption":"kobam"},"image":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/","https:\/\/twitter.com\/komunitasbambu","https:\/\/www.instagram.com\/bukukobam\/"]}]}},"uagb_featured_image_src":{"full":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg",410,614,false],"thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-150x150.jpg",150,150,true],"medium":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-200x300.jpg",200,300,true],"medium_large":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg",410,614,false],"large":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg",410,614,false],"1536x1536":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg",410,614,false],"2048x2048":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B.jpg",410,614,false],"gg_gallery_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-410x250.jpg",410,250,true],"yith-woocompare-image":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-220x154.jpg",220,154,true],"bookworm-70x107-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-70x107.jpg",70,107,true],"bookworm-254x400-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-254x400.jpg",254,400,true],"bookworm-90x138-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-90x138.jpg",90,138,true],"bookworm-60x90-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-60x90.jpg",60,90,true],"bookworm-120x183-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-120x183.jpg",120,183,true],"bookworm-200x327-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-200x327.jpg",200,327,true],"bookworm-300x452-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-300x452.jpg",300,452,true],"bookworm-150x225-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-150x225.jpg",150,225,true],"bookworm-190x222-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-190x222.jpg",190,222,true],"bookworm-445x300-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-410x300.jpg",410,300,true],"bookworm-506x341-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-410x341.jpg",410,341,true],"bookworm-391x298-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-391x298.jpg",391,298,true],"bookworm-360x250-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-360x250.jpg",360,250,true],"woocommerce_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-150x200.jpg",150,200,true],"woocommerce_single":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-300x449.jpg",300,449,true],"woocommerce_gallery_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ID_YPOI2016MTH06KPDTKASPPSBDPP_B-100x100.jpg",100,100,true]},"uagb_author_info":{"display_name":"Komunitas Bambu","author_link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/author\/"},"uagb_comment_info":0,"uagb_excerpt":"Buku ini merupakan hasil penelitian tentang\u00a0subaltern\u00a0perempuan banjar dalam tradisi Kawin\u00a0Anom\u00a0(kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin\u00a0anom\u00a0berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin\u00a0anom\u00a0dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin\u00a0anom\u00a0direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga…","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product\/7887"}],"collection":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product"}],"about":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/product"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7887"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12507"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7887"}],"wp:term":[{"taxonomy":"product_cat","embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product_cat?post=7887"},{"taxonomy":"product_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product_tag?post=7887"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}