{"id":7829,"date":"2015-10-02T16:40:06","date_gmt":"2015-10-02T09:40:06","guid":{"rendered":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?post_type=product&p=7829"},"modified":"2022-02-03T15:13:31","modified_gmt":"2022-02-03T08:13:31","slug":"tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta","status":"publish","type":"product","link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/","title":{"rendered":"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta"},"content":{"rendered":"
\n

Mau ikut?\u201d teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. \u201cKe tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.\u201d<\/em><\/p>\n

Roanne van Voorst, seorang antropolog yang meneliti tentang respons manusia terhadap banjir, memutuskan mengikuti anak muda itu dan tiba di salah satu kampung kumuh termiskin di Jakarta. Dia menetap di sana lebih dari setahun, di sebuah rumah dari papan dan asbes. Semakin lama dia semakin mengenal tetangganya dan keadaan hidup mereka: kemelaratan luar biasa, ancaman penggusuran karena pemukiman itu ilegal, dan terutama pergulatan mereka dengan banjir dari sungai yang sangat tercemar. Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, penghuni\u00a0 pemukiman kumuh ini menemukan cara-cara yang efisien, kerap inovatif dan kreatif, yang mereka ajarkan kepada \u201canak angkat\u201d mereka yang baru. Dengan informatif, intim, dan penuh humor, Roanne van Voorst memberikan wawasan unik tentang kehidupan penghuni kampung kumuh yang keras, tetapi pantang menyerah.<\/p>\n

Buku ini mematahkan pra\u00adsangka negatif dari para pejabat dan kelas menengah atas Indonesia yang cenderung mencap penghuni kampung kumuh sebagai kriminal dan pemalas, sekaligus juga pra\u00adduga positif dari sebagian aktivis dan peneliti yang kerap memandang persoalan riil kemiskinan secara romantik.<\/p>\n

\u201cVan Voorst memiliki keberanian untuk melangkah masuk ke dalam kehidupan keras orang-orang termiskin di Jakarta. Lewat pandangan matanya kita mengikuti pergulatan mereka untuk bertahan hidup. Sarat dengan derita tapi kadang juga meninggalkan tawa.\u201d \u2014 Step Vaessen, koresponden\u00a0Al Jazeera<\/em>\u00a0di Jakarta<\/p>\n

\u201cHanya orang yang mencintai Indonesia bisa menggambarkannya seperti Roanne van Voorst\u2014modern sekaligus absurd.\u00a0Tempat Terbaik di Dunia<\/em>\u00a0adalah potret kehidupan sebuah kampung kumuh yang menakjubkan dan begitu menyentuh.\u201d \u2014 Gustaaf Peek, novelis, pengarang\u00a0Dover<\/em><\/p>\n<\/div>\n

\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014\u2014<\/i><\/div>\n
\u00a0<\/i><\/div>\n
\n
Roanne van Voorst<\/b>\u00a0(1983) adalah seorang antropolog dan pe\u00adnulis buku-buku non-fiksi maupun fiksi. Debutnya diawali lewat\u00a0Jullie zijn anders als ons: Jong en Allochtoon in Nederland<\/i>\u00a0(2010), buku tentang kaum muda imigran di Belanda. Dia meraih gelar doktor dengan pre\u00addikat cumlaude dari Universitas Amsterdam pada 2014. Penelitiannya tentang banjir di Indonesia melahirkan buku akademis\u00a0Natural Hazards, Risk and Vulnerability: Floods and Slum Life in Indonesia<\/i>\u00a0(2015) serta kisah pengalamannya dalam versi populer\u00a0De beste plek ter wereld: Leven in de sloppen van Jakarta<\/i>\u00a0(2016). Roanne juga pendiri Fearlessly Fearful, platform daring untuk melatih peserta agar menjalani hidup dengan lebih berani. Sendirinya seorang pemanjat tebing, ia menerbitkan wawancara\u00adnya dengan para pemanjat kelas dunia tentang cara mengatasi ketakut\u00adan dalam\u00a0Fear! Extreme Athletes on How to Reach Your Highest Goals and Overcome Fear and Self Doubt<\/i>\u00a0(2018). Sedangkan karya-karya fiksinya adalah\u00a0De verhuizing<\/i>\u00a0(2015) dan\u00a0Lief van je<\/i>\u00a0(2018).<\/div>\n<\/div>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Mau ikut?\u201d teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. \u201cKe tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.\u201d Roanne van Voorst, seorang antropolog yang […]<\/p>\n","protected":false},"featured_media":12584,"comment_status":"open","ping_status":"closed","template":"","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":""},"product_cat":[761,421],"product_tag":[],"yoast_head":"\nTempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu<\/title>\n<meta name=\"robots\" content=\"index, follow, max-snippet:-1, max-image-preview:large, max-video-preview:-1\" \/>\n<link rel=\"canonical\" href=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/\" \/>\n<meta property=\"og:locale\" content=\"id_ID\" \/>\n<meta property=\"og:type\" content=\"article\" \/>\n<meta property=\"og:title\" content=\"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu\" \/>\n<meta property=\"og:description\" content=\"Mau ikut?\u201d teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. \u201cKe tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.\u201d Roanne van Voorst, seorang antropolog yang […]\" \/>\n<meta property=\"og:url\" content=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/\" \/>\n<meta property=\"og:site_name\" content=\"Komunitas Bambu\" \/>\n<meta property=\"article:publisher\" content=\"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/\" \/>\n<meta property=\"article:modified_time\" content=\"2022-02-03T08:13:31+00:00\" \/>\n<meta property=\"og:image\" content=\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover.jpg\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:width\" content=\"843\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:height\" content=\"1217\" \/>\n\t<meta property=\"og:image:type\" content=\"image\/jpeg\" \/>\n<meta name=\"twitter:card\" content=\"summary_large_image\" \/>\n<meta name=\"twitter:site\" content=\"@komunitasbambu\" \/>\n<meta name=\"twitter:label1\" content=\"Estimasi waktu membaca\" \/>\n\t<meta name=\"twitter:data1\" content=\"2 menit\" \/>\n<script type=\"application\/ld+json\" class=\"yoast-schema-graph\">{\"@context\":\"https:\/\/schema.org\",\"@graph\":[{\"@type\":\"WebPage\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/\",\"name\":\"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu\",\"isPartOf\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website\"},\"datePublished\":\"2015-10-02T09:40:06+00:00\",\"dateModified\":\"2022-02-03T08:13:31+00:00\",\"breadcrumb\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/#breadcrumb\"},\"inLanguage\":\"id\",\"potentialAction\":[{\"@type\":\"ReadAction\",\"target\":[\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/\"]}]},{\"@type\":\"BreadcrumbList\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/#breadcrumb\",\"itemListElement\":[{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":1,\"name\":\"Home\",\"item\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":2,\"name\":\"Shop\",\"item\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/shop\/\"},{\"@type\":\"ListItem\",\"position\":3,\"name\":\"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta\"}]},{\"@type\":\"WebSite\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\",\"name\":\"Komunitas Bambu\",\"description\":\"Toko Buku Online.\",\"publisher\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization\"},\"potentialAction\":[{\"@type\":\"SearchAction\",\"target\":{\"@type\":\"EntryPoint\",\"urlTemplate\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/?s={search_term_string}\"},\"query-input\":\"required name=search_term_string\"}],\"inLanguage\":\"id\"},{\"@type\":\"Organization\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization\",\"name\":\"kobam\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/\",\"logo\":{\"@type\":\"ImageObject\",\"inLanguage\":\"id\",\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/\",\"url\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png\",\"contentUrl\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png\",\"width\":228,\"height\":228,\"caption\":\"kobam\"},\"image\":{\"@id\":\"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/\"},\"sameAs\":[\"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/\",\"https:\/\/twitter.com\/komunitasbambu\",\"https:\/\/www.instagram.com\/bukukobam\/\"]}]}<\/script>\n<!-- \/ Yoast SEO plugin. -->","yoast_head_json":{"title":"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu","robots":{"index":"index","follow":"follow","max-snippet":"max-snippet:-1","max-image-preview":"max-image-preview:large","max-video-preview":"max-video-preview:-1"},"canonical":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/","og_locale":"id_ID","og_type":"article","og_title":"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu","og_description":"Mau ikut?\u201d teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. \u201cKe tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.\u201d Roanne van Voorst, seorang antropolog yang […]","og_url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/","og_site_name":"Komunitas Bambu","article_publisher":"https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/","article_modified_time":"2022-02-03T08:13:31+00:00","og_image":[{"width":843,"height":1217,"url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover.jpg","type":"image\/jpeg"}],"twitter_card":"summary_large_image","twitter_site":"@komunitasbambu","twitter_misc":{"Estimasi waktu membaca":"2 menit"},"schema":{"@context":"https:\/\/schema.org","@graph":[{"@type":"WebPage","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/","name":"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta : Komunitas Bambu","isPartOf":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website"},"datePublished":"2015-10-02T09:40:06+00:00","dateModified":"2022-02-03T08:13:31+00:00","breadcrumb":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/#breadcrumb"},"inLanguage":"id","potentialAction":[{"@type":"ReadAction","target":["https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/"]}]},{"@type":"BreadcrumbList","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/tempat-terbaik-di-dunia-pengalaman-seorang-antropolog-tinggal-di-kawasan-kumuh-jakarta\/#breadcrumb","itemListElement":[{"@type":"ListItem","position":1,"name":"Home","item":"https:\/\/komunitasbambu.id\/"},{"@type":"ListItem","position":2,"name":"Shop","item":"https:\/\/komunitasbambu.id\/shop\/"},{"@type":"ListItem","position":3,"name":"Tempat Terbaik di Dunia: Pengalaman Seorang Antropolog Tinggal di Kawasan Kumuh Jakarta"}]},{"@type":"WebSite","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#website","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/","name":"Komunitas Bambu","description":"Toko Buku Online.","publisher":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization"},"potentialAction":[{"@type":"SearchAction","target":{"@type":"EntryPoint","urlTemplate":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?s={search_term_string}"},"query-input":"required name=search_term_string"}],"inLanguage":"id"},{"@type":"Organization","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#organization","name":"kobam","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/","logo":{"@type":"ImageObject","inLanguage":"id","@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/","url":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png","contentUrl":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2018\/12\/Komunitas-Bambu-1-e1557804926651.png","width":228,"height":228,"caption":"kobam"},"image":{"@id":"https:\/\/komunitasbambu.id\/#\/schema\/logo\/image\/"},"sameAs":["https:\/\/www.facebook.com\/bukukobam\/","https:\/\/twitter.com\/komunitasbambu","https:\/\/www.instagram.com\/bukukobam\/"]}]}},"uagb_featured_image_src":{"full":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover.jpg",843,1217,false],"thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-150x150.jpg",150,150,true],"medium":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-208x300.jpg",208,300,true],"medium_large":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-768x1109.jpg",768,1109,true],"large":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-709x1024.jpg",709,1024,true],"1536x1536":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover.jpg",843,1217,false],"2048x2048":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover.jpg",843,1217,false],"gg_gallery_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-450x250.jpg",450,250,true],"yith-woocompare-image":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-220x154.jpg",220,154,true],"bookworm-70x107-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-70x107.jpg",70,107,true],"bookworm-254x400-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-254x400.jpg",254,400,true],"bookworm-90x138-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-90x138.jpg",90,138,true],"bookworm-60x90-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-60x90.jpg",60,90,true],"bookworm-120x183-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-120x183.jpg",120,183,true],"bookworm-200x327-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-200x327.jpg",200,327,true],"bookworm-300x452-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-300x452.jpg",300,452,true],"bookworm-150x225-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-150x225.jpg",150,225,true],"bookworm-190x222-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-190x222.jpg",190,222,true],"bookworm-445x300-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-445x300.jpg",445,300,true],"bookworm-506x341-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-506x341.jpg",506,341,true],"bookworm-391x298-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-391x298.jpg",391,298,true],"bookworm-360x250-crop":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-360x250.jpg",360,250,true],"woocommerce_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-150x200.jpg",150,200,true],"woocommerce_single":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-300x433.jpg",300,433,true],"woocommerce_gallery_thumbnail":["https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-content\/uploads\/2015\/09\/ROANNE-Frontcover-100x100.jpg",100,100,true]},"uagb_author_info":{"display_name":"Komunitas Bambu","author_link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/author\/"},"uagb_comment_info":0,"uagb_excerpt":"Mau ikut?\u201d teriak seorang pemuda ke arah saya, di atas kebisingan deru mesin bus kota yang saya tumpangi. \u201cKe tempat terbaik di Indonesia. O tidak, ke tempat terbaik di dunia! Apa saja yang ingin kamu lakukan, bisa di sana, dan apa saja yang ingin kamu punya, ada di sana.\u201d Roanne van Voorst, seorang antropolog yang…","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product\/7829"}],"collection":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product"}],"about":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/product"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7829"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12584"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7829"}],"wp:term":[{"taxonomy":"product_cat","embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product_cat?post=7829"},{"taxonomy":"product_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/komunitasbambu.id\/wp-json\/wp\/v2\/product_tag?post=7829"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}