{"id":7309,"date":"2019-09-24T17:44:18","date_gmt":"2019-09-24T10:44:18","guid":{"rendered":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?post_type=product&p=7309"},"modified":"2024-03-15T08:05:43","modified_gmt":"2024-03-15T01:05:43","slug":"kepulauan-nusantara-kisah-perjalanan-kajian-manusia-dan-alam-cet-ii","status":"publish","type":"product","link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/kepulauan-nusantara-kisah-perjalanan-kajian-manusia-dan-alam-cet-ii\/","title":{"rendered":"KEPULAUAN NUSANTARA: Kisah Perjalanan, Kajian Manusia dan Alam (Cet.2)"},"content":{"rendered":"
Alfred Russel Wallace, Bapak Biogeografi Evolusi, lahir 8 Januari 1923 di Usk, Wales, Inggris. Ia dikenal sebagai seorang naturalis, penjelajah, pengembara, ahli antropologi dan biologi. Ia adalah salahsatu penemu teori seleksi alam. Penjelajahannya di Nusantara menghasilkan sebuah garis imajiner pembagi flora dan fauna Indonesia, yang dikenal dengan nama Garis Wallacea. Selain itu, ia juga dikenal dengan \u201cEfek Wallace\u201d, sebuah kesimpulan tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi pada keanekaragaman fauna. Wallace meninggal pada 7 November 1913 di Dorset, Inggris. \u201cAlfred Russel Wallace adalah nama besar dalam jagat ilmu pengetahuan dunia. Tetapi melalui bukti-bukti, peninggalan Wallace dapat dengan nyata teraba dan dengan mudah teridentifikasi bahwa dia adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Sayangnya, Wallace dan karya besarnya The Malay Archipelago di Indonesia masih terlupakan. Di Ternate\u2014tempat ia lama bekerja dan tempat sesungguhnya teori akbar mengenai evolusi lahir\u2014sampai tahun lalu sama sekali bersih dari tanda-tanda yang mengingatkan adanya penemuan paling besar pada abad ke-19 itu. Sayang sekali.\u201d \u2014Sangkot Marzuki<\/strong>, Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Ketua Dewan Pengurus Yayasan Wallacea Indonesia.<\/p>\n \u201cSeandainya Wallace bersama dalam pelayaran kami, ia tidak akan terkejut dengan jalanan yang padat atau hutan-hutan ini. Tapi ia akan sangat tercengang ketika melihat dari bibir perahu kecil kami ketika berlayar ke pelabuhan Ambon. Taman terumbu karang bawah laut yang digambarkannya begitu elok, kini hilang dan takkan kembali. Betapa Wallace akan sangat terpukul.\u201d \u2014Tim Severin<\/strong>, penulis The Spice Islands Voyage.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":" Ini adalah mahakarya seorang Alfred Russel Wallace yang namanya diabadikan sebagai garis pemisah wilayah geografis fauna Asia dan Australasia. Bagi Indonesia, Wallace mempunyai peran penting mengingat Indonesia memiliki persebaran fauna yang tidak lazim, mengikuti perubahan permukaan bumi di masa lampau.<\/p>\n","protected":false},"featured_media":11054,"comment_status":"open","ping_status":"closed","template":"","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":""},"product_cat":[418,265,287,131,160,178,192],"product_tag":[],"yoast_head":"\n
\n\u201cLuarbiasa sekali Anda kembali dalam keadaan selamat setelah berbagai risiko penyakit dan pelayaran jauh, terutama pelayaran ke dan dari Waigou yang begitu menarik. Dari semua kesan yang saya dapat dari buku Anda, yang begitu kuat membekas bagi saya adalah ketekunan Anda dalam ilmu pengetahuan. Sangat heroik. Dan saya begitu iri pada Anda, menemukan berbagai jenis kupu-kupu cantik, membuat saya merasa muda kembali\u2026\u201d \u2014Charles Darwin<\/strong>, Penulis The Origin of Species.<\/p>\n