{"id":13367,"date":"2015-11-17T11:26:08","date_gmt":"2015-11-17T04:26:08","guid":{"rendered":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?post_type=product&p=13367"},"modified":"2023-09-30T11:38:26","modified_gmt":"2023-09-30T04:38:26","slug":"kakawin-sutasoma-cetakan-i","status":"publish","type":"product","link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/kakawin-sutasoma-cetakan-i\/","title":{"rendered":"KAKAWIN SUTASOMA (Cet-1)"},"content":{"rendered":"
Di dalam kakawin Sutasoma, salah satu rangkaian liriknya telah dikenal oleh bangsa Indonesia, yaitu\u00a0Bhineka Tunggal Ika\u00a0<\/i>yang artinya bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu tujuan. Di abad ke-14, masyarakat Siwa-Buddha bersama-sama membangun<\/p>\n
kerajaan Majapahit. Berbeda tapi satu tujuan. Berbeda agama, untuk satu kejayaan Majapahit. Karya sastra ini juga memuat harapan agar raja Majapahit saat itu, yaitu Rajasanagara yang dianggap sebagai titisan Siwa atau Buddha bisa memerintah kerajaannya sebagaimana laiknya seorang raja Dunia (cakravartin<\/i>) untuk membawa kesejahteraan lahir-batin kepada seluruh warga yang diperintahnya, dan agar dharma ditegakkan untuk menghancurkan kuasa zaman kegelapan atau\u00a0kaliyuga.<\/i><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Dalam konteks yang lebih luas di awal kemunculannya, sebenarnya apa makna dariBhineka Tunggal Ika<\/i>? Semboyan ini kerap terdengar sebagi ungkapan pemersatu bangsa, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.<\/p>\n","protected":false},"featured_media":5232,"comment_status":"open","ping_status":"closed","template":"","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":""},"product_cat":[1200,257,274,280,298,137],"product_tag":[],"yoast_head":"\n