{"id":10131,"date":"2020-12-30T11:37:34","date_gmt":"2020-12-30T04:37:34","guid":{"rendered":"https:\/\/komunitasbambu.id\/?post_type=product&p=10131"},"modified":"2023-02-16T09:56:17","modified_gmt":"2023-02-16T02:56:17","slug":"mutiara-di-padang-ilalang","status":"publish","type":"product","link":"https:\/\/komunitasbambu.id\/product\/mutiara-di-padang-ilalang\/","title":{"rendered":"MUTIARA DI PADANG ILALANG: Cerita Seorang Penyintas (Cet-1)"},"content":{"rendered":"
“Catatan-catatan Tedjabayu menunjukkan bahwa sejak ditahan dan dibebaskan mereka betul-betul menjadi tahanan yang tak memiliki hak-hak sehingga nasib mereka tergantung belas kasihan dari penguasa apakah itu tentara maupun sipir penjara. Mereka menjadi “obyek bukan lagi menjadi subyek”” – Todung Mulya Lubis<\/p>\n
Mutiara di Padang Ilalang, bukan saja menggambarkan bagaimana para mahasiswa dan intelektual yang merupakan manusia-manusia harapan bangsa, dihilangkan kemanusiaannya dengan cara-cara kejam, tapi menggambarkan juga bagaimana bangsa ini kehilangan keperibadiaannya yang berakibat pada hilangnya kesempatan membangun masa depan bangsa dengan rasa percaya diri” – Nusyahbani Katjasungkana<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
“Catatan-catatan Tedjabayu menunjukkan bahwa sejak ditahan dan dibebaskan mereka betul-betul menjadi tahanan yang tak memiliki hak-hak sehingga nasib mereka tergantung belas kasihan dari penguasa apakah itu tentara maupun sipir penjara. Mereka menjadi “obyek bukan lagi menjadi subyek”” – Todung Mulya Lubis Mutiara di Padang Ilalang, bukan saja menggambarkan bagaimana para mahasiswa dan intelektual yang merupakan […]<\/p>\n","protected":false},"featured_media":11036,"comment_status":"open","ping_status":"closed","template":"","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":""},"product_cat":[1200,418,556,273],"product_tag":[],"yoast_head":"\n