Pusat Studi Budaya dan Laman Batas (Center for Culture and Fontier Studies – CCFS) Universitas Brawijaya mengadakan acara <\/span><\/span>Brawijaya Public Lecture Series<\/i><\/span><\/span> dalam rangka memperkenalkan ide dan permasalahan-permasalahan yang berada pada laman batas melalui pendekatan budaya. Serangkaian acara yang dimulai dari hari Kamis (23\/5) hingga Jumat (24\/5) ini mengundang beberapa pembicara nasional dan internasional yang ahli dalam halhal terkait budaya dan isu laman batas di Indonesia.<\/span><\/span><\/span><\/p>\n

Kegiatan ini dimulai dengan Kuliah Umum mengenai Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Ketahanan Budaya dengan pemateri utama Eka Budianta (Anggota Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia) dan A. Effendi Kadarisman, Ph.D (Pakar Linguistik). Kemudian dilanjutkan Kuliah Tamu dengan tema \u201cBuruh, Perkotaan, dan Masalah Sosial Masa Kolonial\u201d yang dibahas oleh Iskandar P. Nugraha, Ph.D (Sejarawan) bersama Prof. John Ingelson (UNSW) via media <\/span><\/span>Skype<\/i><\/span><\/span>. Rangkaian acara hari pertama ini ditutup dengan <\/span><\/span>d<\/span><\/span><\/span>iskusi <\/span><\/span>b<\/span><\/span><\/span>uku berjudul <\/span><\/span>Teosofi, Nasionalisme, dan Elit Modern Indonesia<\/i><\/span><\/span> yang juga dibahas langsung oleh penulis buku tersebut, yakni Iskandar P. Nugraha, PhD.<\/span><\/span><\/span><\/p>\n

Di hari kedua, serangkaian <\/span><\/span>Brawijaya Public Lecture<\/i><\/span><\/span> Series ini dimulai oleh JJ. Rizal, dipanelkan dengan Siti Kholifah, untuk mendiskusikan buku berjudul <\/span><\/span>Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda<\/i><\/span><\/span>. Dilanjutkan dengan <\/span><\/span>d<\/span><\/span><\/span>iskusi <\/span><\/span>f<\/span><\/span><\/span>ilm \u201cKembali Merajah Mentawai\u201d dan \u201cEkspedisi Zamrud Khatulistiwa\u201d pada siang harinya, yang dibahas oleh Dhanny Sutopo, M.Si.<\/span><\/span><\/span><\/p>\n

Serangkaian kegiatan yang diadakan oleh pusat studi yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kepedulian kepada masyarakat Indonesia dalam memahami permasalahan budaya dan studi laman batas guna tercapainya kemandirian bangsa dan sekaligus terbentuknya suatu jaringan sosial budaya (termasuk ekonomi, pertahanan, demografi) antar negara dalam\u00a0 wilayah regional Asia Tenggara.<\/span><\/span><\/p>\n

Sumber<\/b><\/span><\/span><\/span>: <\/span><\/span><\/span>https:\/\/travel.kapanlagi.com\/events\/ragam\/748-brawijaya-public-lecture-series-bahas-budaya-dan-laman-batas-di-indonesia.html<\/span><\/span><\/span><\/a><\/u><\/span><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Pusat Studi Budaya dan Laman Batas (Center for Culture and Fontier Studies – CCFS) Universitas Brawijaya mengadakan acara Brawijaya Public Lecture Series dalam rangka memperkenalkan ide dan permasalahan-permasalahan yang berada pada laman batas melalui pendekatan budaya. Serangkaian acara yang dimulai dari hari Kamis (23\/5) hingga Jumat (24\/5) ini mengundang beberapa pembicara nasional dan internasional yang […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":0,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"om_disable_all_campaigns":false,"_uag_custom_page_level_css":"","footnotes":""},"categories":[652,1],"tags":[],"yoast_head":"\n