2018 Arsip : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/tahun-terbit/2018/ Toko Buku Online. Fri, 05 Apr 2024 15:30:11 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg 2018 Arsip : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/tahun-terbit/2018/ 32 32 BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/ https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/#respond Tue, 24 Sep 2019 10:01:38 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3144 Batavia pada akhir abad ke-19 merupakan masa yang diwarnai kriminalitas, terutama perampokan, tetapi ada yang unik pada masa ini. Perampok yang disebut bandit atau dalam beberapa kasus disebut jago ternyata begitu dikagumi masyarakat. Mereka layaknya selebri-tas yang kehadirannya ditunggu-tunggu. Sebut saja jago bernama Gantang, Tjonat, dan tentu yang paling kita kenal adalah si Pitung.

The post BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Batavia pada akhir abad ke-19 merupakan masa yang diwarnai kriminalitas, terutama perampokan, tetapi ada yang unik pada masa ini. Perampok yang disebut bandit atau dalam beberapa kasus disebut jago ternyata begitu dikagumi masyarakat. Mereka layaknya selebritas yang kehadirannya ditunggu-tunggu. Sebut saja jago bernama Gantang, Tjonat, dan tentu yang paling kita kenal adalah si Pitung. Para jago ini begitu terkenal di kalangan masyarakat kita dan membuat kepolisian kolonial Belanda begitu kesulitan menangkap mereka. Perihal si Pitung, jago ini begitu melegenda, bahkan kisahnya sampai difilmkan dua kali. Ia begitu kontroversial sekaligus memesona untuk dibicarakan. Begitu banyak versi kisahnya yang beredar, beberapa mengatakan bahwa ia tak bisa mati. Bahkan kepolisian kolonial sampai menjaga kuburannya beberapa hari, takut kalau-kalau ia bangkit lagi. Lebih-lebih kuburannya dibongkar lagi untuk memastikannya. Dalam hal ini pihak kolonial Belanda seperti dibodoh-bodohi, bahkan oleh jago yang sudah mati. Di buku ini Margreet van Till mencoba mengulasnya guna mendapat gambaran penyebab mereka mendapat perlakuan istimewa seperti itu. Ulasannya cukup ringkas dan dibungkus dengan penyampaian yang mengalir perlahan, tetapi jelas. Hal-hal yang tidak masuk akal seperti jimat juga mendapat porsi tersendiri dan menjadi cukup penting di sini.

The post BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/feed/ 0
MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/ https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/#respond Tue, 24 Sep 2019 09:57:13 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3116 Studi paling baru dan serius mengevaluasi sejarah G30S 1965. Geoffrey Robinson bukan hanya mengulas sebab dan akibatnya yang membuat pembunuhan serta pemenjaraan massal setidaknya 500 ribu orang yang diikuti dengan pembungkaman serta penggelapan sejarah selama puluhan tahun, tetapi juga menawarkan perspektif baru dalam memahami G30S 1965.

The post MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Dalam waktu kurang dari enam bulan, sejak akhir 1965 sampai pertengahan 1966, diperkirakan setengah juta anggota Partai komunis Indonesia (PKI) dan organisasi yang berafiliasi dengannya telah dibunuh. Sekitar saju juta orang lainnya ditahan tanpa pernah diadili, sebagian selama lebih dari tigapuluh tahun. Inilah buku yang menguliti habis-habisan bagaimana peran Angkatan Darat Indonesia yang disokong CIA dan MI6, serta pihak asing lainnya dalam membumihanguskan PKI dan komunisme dari tanah Indonesia. Buku ini menjadi pelengkap sekaligus penantang narasi-narasi menyoal genosida 1965-1966 di Indonesia.

Testimoni:
“Ini adalah buku yang penting dan menakjubkan tentang dosa besar Amerika.” –Joshua Oppenheimer, sutradara The Act of Killing dan The Look of Silence“ Buku ini adalah laporan lengkap tentang salah satu kejadian paling brutal dalam sejarah dunia abad ke- 20.” –Greg Grandin, Profesor Sejarah di New York University “Buku ini adalah evaluasi sistematis terhadap teori-teori yang saling bersaing dan berlawanan mengenai kudeta yang memicu pembunuhan massal pada akhir 1965 dan awal 1966 di Indonesia,” –John T. Sidel, London School of Economics and Political Science

The post MUSIM MENJAGAL: Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965—1966 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/musim-menjagal/feed/ 0
JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/ https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/#respond Wed, 07 Aug 2019 20:26:26 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3173 Ini adalah buku sejarah yang langka sebab menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari orang kebanyakan di kota Jakarta.

The post JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Ini adalah buku sejarah yang langka sebab menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari orang kebanyakan di kota Jakarta. Penulisnya, Firman Lubis, menceritakan soal sepeda, becak, anak-anak, perumahan, sekolahan, kegiatan olahraga, dunia mahasiswa, rumah sakit, tempat wisata, hotel, sampai dengan masalah keragaman etnis dengan tradisi budayanya. Kemudian masih ditambah cerita kehidupan orang gedongan, orang kampung, perabotan rumah tangga, tempat jajan-makan, kriminalitas, kemacetan, pelacuran, kaum intelektual, kesenian, tempat hiburan, gaya berpakaian, gaya berpacaran, dan masih berderet lagi kisah bagaimana masyarakat kota Jakarta menghadapi modernitas sepanjang 1950 sampai 1970. Semua itu ditulis dengan kacamata pengalaman Firman, seorang dokter yang tumbuh dari anak kampung di pinggiran Menteng dengan kekayaan akar dan warna biografinya. Ia mengalami fase kehidupan dari zaman Jepang, kemerdekaan, Demokrasi Terpimpin sampai otoriterianisme Orde Baru. Semua peralihan kekuasan itu jelas berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Namun, perhatian dan fokus utama cerita Firman bukanlah peristiwa politik dengan para tokohnya. Ada memang kisah pergulatan politik yang berkecamuk di Jakarta, tetapi bukan itu narasi yang utama. Ia lebih memilih menarasikan yang oleh para sejarawan disebut model penulisan sejarah sosial yang menyangkut sejarah masyarakat, sejarah orang kebanyakan, atau sejarah kehidupan sehari-hari. Suatu model kajian sejarah yang oleh para sejarawan sendiri diakui langka. Buku ini bukan saja kaya data sejarah sosial, tetapi juga ditulis dengan gaya populer dan dilengkapi dengan foto-foto sezaman yang akan menguatkan imajinasi historis setiap pembacanya.

The post JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/feed/ 0
NUSANTARA DALAM CATATAN TIONGHOA – HISTORICAL NOTES ON INDONESIA & MALAYA COMPILED FROM CHINESE SOURCES (DWI BAHASA) (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/nusantara-dalam-catatan-tionghoa/ https://komunitasbambu.id/product/nusantara-dalam-catatan-tionghoa/#respond Sun, 07 Jul 2019 20:20:04 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3154 Dalam hal ini penelitian oleh W.P. Groeneveldt tentang Nusantara dalam catatan Tionghoa yang pertama kali diumumkan pada 1880 tetap saja merupakan pegangan
yang bermanfaat sampai sekarang. Denys Lombard, dalam Nusa Jawa Silang Budaya II

The post NUSANTARA DALAM CATATAN TIONGHOA – HISTORICAL NOTES ON INDONESIA & MALAYA COMPILED FROM CHINESE SOURCES (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Testimoni:
Nusantara is a greatly old intersection area. Since 2000 BC, the archipelago has been contacted with the Shang Dynasty in China. Since18th century the westerners tried to retrace their initial engagements. This book, the research by W.P. Groeneveldt on archipelago in the Chinese record which published for the first time in 1880, remains a fruitful source until present. Denys Lombard, dalam Nusa Jawa Silang Budaya II

Nusantara merupakan daerah perlintasan yang sangat tua. Sejak periode 2000 SM, Nusantara telah menjalin hubungan dengan Dinasti Shang di Cina. Mulai abad ke-18 orang-orang Barat mencoba melacak kembali persentuhan-persentuhan pertama antara Negeri Cina dengan Nusantara. Dan dalam hal ini penelitian oleh W.P. Groeneveldt tentang Nusantara dalam catatan Tionghoa yang pertama kali diumumkan pada 1880 tetap saja merupakan pegangan yang bermanfaat sampai sekarang. Denys Lombard, dalam Nusa Jawa Silang Budaya II

The post NUSANTARA DALAM CATATAN TIONGHOA – HISTORICAL NOTES ON INDONESIA & MALAYA COMPILED FROM CHINESE SOURCES (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/nusantara-dalam-catatan-tionghoa/feed/ 0
ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/#respond Fri, 07 Jun 2019 20:23:01 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3166 Buku ini mengulas sejarah asal-usul nama tempat di Jakarta berdasarkan teks tertulis maupun tradisi lisan masyarakat setempat.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Apa betul Bidara Cina itu berasal dari banjir darah pembantaian orang-orang Cina yang terlibat pemberontakan Cina 1740? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/feed/ 0
PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/ https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/#respond Tue, 28 May 2019 20:16:04 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3147 Bagaimana jadinya kalau ada seseorang yang berniat memberontak lalu kepalanya dipenggal dan dimuat monumen? Ya, inilah kisah soal Pieter Erberveld, seorang keturunan Eropa yang dieksekusi dengan sadis oleh Belanda di Batavia. Kematiannya diabadikan menjadi sebuah monumen yang kini dikenal sebagai Monumen Pieter Erberveld.

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Tepat pada tahun baru 1722, ada seorang peranakan Eropa yang konon merencanakan pemberontakan terhadap Kompeni di Oud Batavia. Sialnya, rencana ini bocor dan sampai ke telinga Belanda. Dia pun segera ditangkap, diadili, dan dieksekusi dengan cara yang sangat kejam. Ditarik oleh dua ekor kuda yang berlari berlawanan arah, tubuhnya hancur berantakan. Kepalanya juga dipenggal. Selepas eksekusi itu, Belanda mendirikan sebuah monumen untuk mengenang pemberontakan ini. Monumen yang dihiasi oleh tengkorak kepala ini adalah Monumen Pieter Erberveld.

Buku ini menceritakan perihal cara orang berinteraksi dengan monumen dan legenda Pieter Erberveld. Kedua tulisan yang ada di buku ini menyajikan pendekatan yang sangat berbeda untuk melihat sejarah monumen Erberveld.


In the early hours of 1722, there was a Eurasian who had reportedly prepared to revolt against the Dutch in Oud Batavia. Unexpectedly, the plan was leaked and reached Dutch ears. He was immediately arrested, tried, and executed in a very cruel manner. Pulled with two horses and ran in opposite directions, his body was ripped apart, split into two parts and his head chopped off. After the execution, the VOC authorities erected a monument commemorating the revolt. This monument decorated with a skull was the monument of Pieter Erberveld.

This book is about how people interacted with the monument and the legends of Pieter Erberveld. The two papers published here present two very different approaches to seeing the history of the Erberveld monument

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/feed/ 0
MAHASISWA, NASIONALISME & PENJARA: Perhimpunan Indonesia 1923-1928- (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/mahasiswa-nasionalisme-penjara-perhimpunan-indonesia-1923-1928/ https://komunitasbambu.id/product/mahasiswa-nasionalisme-penjara-perhimpunan-indonesia-1923-1928/#respond Mon, 27 May 2019 20:06:22 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3129 Buku Perhimpunan Indonesia memberi penjelasan yang lengkap mengenai aktivitas organisasi Perhimpunan Indonesia di masa puncaknya.

The post MAHASISWA, NASIONALISME & PENJARA: Perhimpunan Indonesia 1923-1928- (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Testimoni:
“Buku Perhimpunan Indonesia memberi penjelasan yang lengkap mengenai aktivitas organisasi Perhimpunan Indonesia di masa puncaknya. Penelitian mendalam yang dilakukan oleh Ingleson dengan mendasarkan argumen-argumennya pada koleksi arsip-arsip berharga yang ditambah dengan sejumlah wawancara dengan pihak- pihak terkait dengan itu menghasilkan studi yang jelas dan mendalam atas organisasi tersebut.” Akira Nagazumi, sejarawan dan penulis buku The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies, 1972).

“Lebih dari seperempat abad, buku ini telah menjadi acuan utama yang penting dalam kuliah-kuliah sejarah yang menyangkut topik gerakan nasionalisme sekuler dan non-kooperatif di Indonesia. Penerbitan kembali buku ini dalam format dwibahasa, telah lama dinanti-nanti. Aktivitas Politik Perhimpunan Indonesia menunjukkan bukti bahwa benih-benih kesadaran politik telah lama bersemai di kalangan pelajar Indonesia. Karenanya, untuk diskusi-diskusi mengenai gerakan mahasiswa, diaspora maupun ide-ide modernisasi politik dan pemenjaraan aktivisnya, kalangan intelektual Indonesia selalu menggunakan karya ini sebagai sebuah rujukan,” Iskandar P. Nugraha, sejarawan dan penulis buku Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011).

“Perhimpunan Indonesia provides a thorough explanation of the activities of this organisation during it’s peak. Ingleson’s depth of research of important archival documents and materials along with detailed interviews of many people related to the organisation has resulted in an authoritative study.”Akira Nagazumi, the author of The Dawn of Indonesian Nationalism: The early years of the Budi Utomo, 1908-1918 (Tokyo, Institute of Developing Economies,1972).

For more than a quarter of a century, this book has been regarded as an essential source for history lecturers covering the topic of secular and non-cooperative movements in Indonesia. This new edition in bilingual format is both timely and relevant. Ingleson is often referenced by Indonesian intellectuals in discussions on student movements, political imprisonment, nationalism, Indonesian diaspora and ideas of the modernization of Indonesia. The activities of ‘Perhimpunan Indonesia’ are evidence that the youth of Indonesia were and remain politically aware” Iskandar P. Nugraha, the author of Teosofi, Nasionalisme dan Elite Modern Indonesia/Theosophy, Nationalism &Modern Elite in Indonesia (Depok, Komunitas Bambu, 2011).

The post MAHASISWA, NASIONALISME & PENJARA: Perhimpunan Indonesia 1923-1928- (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/mahasiswa-nasionalisme-penjara-perhimpunan-indonesia-1923-1928/feed/ 0
ARSITEKTUR TROPIS MODERN: Biografi C.P. Wolff Schoemaker (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/arsitektur-tropis-modern-karya-dan-biografi-c-p-wolff-schoemaker/ https://komunitasbambu.id/product/arsitektur-tropis-modern-karya-dan-biografi-c-p-wolff-schoemaker/#respond Thu, 25 Apr 2019 04:51:40 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6050 Dahulu Bandung dijuluki kota modern karena banyak gedung-gedung berarsitektur mewah yang memadukan gaya Eropa dengan cuaca tropis Indonesia, maka muncullah arsitektur indis yang salah duanya adalah Gedung Merdeka dan Vila Isola. Inilah buku mengenai hidup dan karya seorang tokoh besar dalam arsitektur di Hindia Belanda dan guru Soekarno, Wolff Schoemaker.

The post ARSITEKTUR TROPIS MODERN: Biografi C.P. Wolff Schoemaker (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Vila Isola di Bandung yang dibangun pada 1933 merupakan salahsatu bangunan paling menakjubkan di Indonesia. Arsiteknya, Charles Prosper Wolff Schoemaker, sebenarnya mendesain lebih banyak bangunan modern pada masanya. Akan tetapi, sedikit yang kita ketahui mengenai dia dan karier arsitekturnya. Ini adalah buku yang pertama kali menggambarkan secara utuh karier dan kehidupan Wolff Schoemaker serta menempatkan karya-karyanya menurut konteks sejarah.

Wolff Schoemaker membangun, mendesain, dan mengajar. Selain itu, ia juga merupakan salah seorang arsitek di tanah jajahan Hindia Belanda yang turut aktif berkontribusi terkait wacana arsitektur serta urban modern di Indonesia pada 1920-an dan 1930-an. Tulisannya dalam topik ini adalah fondasi penting dalam arsitektur “Indische” yang tergolong kontemporer dan progresif pada masanya. Wolff Schoemaker di kemudian hari menjadi mentor Sukarno, presiden pertama Indonesia.

Buku ini adalah biografi hidupnya yang juga menampilkan beragam desain Wolff Schoemaker, baik yang diketahui ataupun tidak diketahui. Selain itu mengulas perdebatan arsitektur kolonial serta menawarkan perspektif mengenai pemikiran, minat, dan ketertarikannya terhadap dunia arsitektur. Lebih jauh lagi, menggambarkan masa lalu tradisi modern arsitektur di Indonesia yang hebat.

The post ARSITEKTUR TROPIS MODERN: Biografi C.P. Wolff Schoemaker (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/arsitektur-tropis-modern-karya-dan-biografi-c-p-wolff-schoemaker/feed/ 0
ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA (Cet.1) https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta-cetakan-i/ https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta-cetakan-i/#respond Tue, 17 Nov 2015 05:08:40 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13376 Buku ini mengulas sejarah asal-usul nama tempat di Jakarta berdasarkan teks tertulis maupun tradisi lisan masyarakat setempat.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA (Cet.1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Apa betul Bidara Cina itu berasal dari banjir darah pembantaian orang-orang Cina yang terlibat pemberontakan Cina 1740? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA (Cet.1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta-cetakan-i/feed/ 0
Melawan Takdir https://komunitasbambu.id/product/melawan-takdir/ https://komunitasbambu.id/product/melawan-takdir/#respond Sat, 10 Jan 2015 03:54:13 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13476 Buku ini menguraikan subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam tindakannya menulis novel Perburuan.

The post Melawan Takdir appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini menguraikan subjektivitas Pramoedya Ananta Toer dalam tindakannya menulis novel Perburuan. Tindakan itu bertujuan untuk membangun jarak dan melepaskan diri dari jerat Yang Simbolik. Pembahasan terhadap Pramoedya dalam perspektif ini perlu dilakukan sebab beberapa penelitian terhadap Pram sebelumnya selalu melihat diri dan karyanya sebagai representasi dimensi simbolik tanpa memperhatikan fakta-fakta bahwa Pram juga menunjukan penolakan frontal terhadap Yang Simbolik itu.

The post Melawan Takdir appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/melawan-takdir/feed/ 0