Buku ini merupakan cetakan kedua dari cetakan pertamanya yang diterbitkan pada tahun 2006 silam, memuat kumpulan sajak dari seorang sastrawan besar Indonesia yang wafat dua tahun sebelum buku ini terbit. Selang 10 tahun dari dicetakan pertama buku ini, dibutalah cetak ulangnya untuk periode 1948-2008, tetap kumpulan sajak Sitor ini belum dapat disebut sebagai kumpulan lengkap. Sebab sadar betul bahwa di luar buku ini, besar kemungkinan masih ada sajak-sajaknya yang masih menjalani nasib sebagai “si anak hilang”.
Testimoni:
“Buku kumpulan sajak Sitor Situmorang yang dikumpulkan dengan ketekunan dan kecermatan tinggi. Jumlahnya lebih dari 630 judul. Mungkin Sitorlah penyair yang paling banyak menghasilkan sajak di Indonesia. Sajak itu ditulisnya dalam rentang waktu yang sangat panjang, 1948-2008. Berkat kumpulan sajak ini kita dapat memperoleh gambaran utuh tentang seorang penyair besar Indonesia.” – Ajip Rosidi, Sastrawan dan Pengamat Sastra Indonesia
“Sebuah edisi kumpulan puisi yang luar biasa dan yang pertama dalam sejarah penerbitan sastra di Indonesia. Pembaca diberi kesempatan menemukan, membaca, menikmati dan menerima puisi Sitor atas sajaknya sendiri dan tidak tergantung pada kata orang. Suatu jalan untuk menghargai sumbangan Sitor yang besar dan penting sekali pada khazanah sastra Indonesia, tetapi kurang diketahui bahkan ditutup-tutupi dan dicanteli cap-cap yang tidak benar.” – Ulrich Kratz, Professor in Indonesia and Malay Department of the Languages and Cultures of Southeast Asia and the Islands, School of Oriental and African Studies
“Saya memasuki bayangan ruang dimana ruang rantau yang umumnya berada di luar, dalam pertumbuhan puisi-puisi Sitor, ruang rantau itu alih-alih berbalik menjadi di dalam. Seorang penyair seperti Sitor, yang memiliki kesempatan masuk ke dalam momen-momen sejarah penuh warna, membuat pusinya memunculkan “komunitas pejala” dimana puisi dan sejarah seperti lanskap dengan pesona bayangannya; bau usia manusia dengan teknologi imajinasi yang bergulat dalam bahasa; dan dialog intens dalam berbagai medan sosio-historis yang dilaluinya. Puisi-puisi Sitor merupakan situs yang acap kali saya kunjungi dalam arti ini.” – Afrizal Malna, Penyair
Be the first to review “SITOR SITUMORANG: Kumpulan Sajak 1948-2008 HC (Cet-1)”