Buku ini mengisahkan persekutuan “aneh” di Australia antara pejabat Belanda di Papua dengan para tahanan komunis yang mereka buang di Boven Digoel. Ini dimulai pada 1943 karena mereka memiliki musuh bersama yang ditakuti yaitu kekuatan fasis Jepang yang menguasai Hindia Belanda. Van der Plas adalah tokoh utama Belanda yang berharap dapat memanfaatkan orang-orang komunis. Ia membujuk para tahanan Boven Digoel untuk pindah ke Australia dengan iming-iming akan membebaskan mereka. Ia juga menutup mata dengan harapan dibantu menghalau fasis Jepang ketika para tahanan komunis itu membentuk organisasi SIBAR yang secara terbuka mengkritik Belanda dan mencita-citakan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, kaum komunis di SIBAR menganggap Belanda dapat membantu mencapai kemerdekaan Indonesia. Sejarawan terkemuka Harry A. Poeze mengungkapnya dengan terperinci dalam buku ringkas namun sarat informasi ini perihal bagaimana persekutuan “aneh” tersebut berjalan.
- Anda tidak dapat menambahkan "Agama, Seks dan Kekuasaan" tke keranjang karena stok habis.
Hemat
Rp18,750PKI & SIBAR: Persekutuan Aneh antara Pemerintah Belanda dan Orang Komunis di Australia 1943-1945 (Cet-1)
Rp56,250Rp75,000
Sejarawan terkemuka Harry A. Poeze mengungkapnya dengan terperinci dalam buku ringkas namun sarat informasi ini perihal bagaimana persekutuan “aneh” tersebut berjalan.
Stok 19
Berat | 0.15 kg |
---|---|
Dimensi | 14 × 21 cm |
ISBN | 978-602-9402-47-6 |
Cetakan | |
Edisi | |
Penerbit | |
Tahun Terbit | |
Jenis Kertas | |
Jilid Buku | |
Keterangan Isi | |
Ketebalan Buku | 196 hlm |
Penulis Buku |
Ulasan Pelanggan
Belum ada Ulasan.
Be the first to review “PKI & SIBAR: Persekutuan Aneh antara Pemerintah Belanda dan Orang Komunis di Australia 1943-1945 (Cet-1)”