Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial

Rp90,000

Stok habis

Buku ini merupakan hasil penelitian tentang subaltern perempuan banjar dalam tradisi Kawin Anom (kawin muda). Menguak ketertindasan perempuan dalam konteks budaya lokal yang dialami sejak zaman kolonial hingga saat ini (poskolonial). Warisan kawin anom berlangsung secara terus-menerus dan menjadi sebuah tradisi. Transformasi budaya kawin anom dimulai dari sistem perjodohan sampai pada pergaulan bebas anak-anak muda. Kawin anom direproduksi dalam fungsi sosial, budaya, dan ekonomi, sehingga berdampak pada ketertindasan perempuan yang melakukan kawin anom.

Pengalaman perempuan kawin anom (life history) merupakan bagian penting dari studi etnografi feminis dalam tulisan ini. Budaya patriarkhi yang tertanam sejak zaman kolonial menjadi sebuah gambaran hidup mereka yang kuat. Penderitaan selama kawin anom berlangsung mereka lakonkan hanya karena rasa malu dan mempertahankan sebuah perkawinan. Padahal, sejak awal menikah mereka juga tidak mengetahui apa sebenarnya arti sebuah perkawinan. Perempuan menjadi tertindas manakala agama dan budaya juga dikaitkan dalam kehidupan mereka tanpa landasan yang sebenarnya. Ketertindasan perempuan dalam kehidupan rumah tangga sejak melakukan kawin anom dapat berdampak secara sosiologis dan psikologis pada mereka. Perempuan juga kerap menjadi korban kekerasan, seperti terjadinya KDRT dan gangguan reproduksi. Bahkan perempuan mengalami ketertindasan dalam hubungan suami istri.

SKU: TG117
Categories:,
Berat 0.280 kg
Dimensi 16 × 24 cm
Penulis

Dr. Rosramadhana nasution

ISBN

978-979-461-941-4

Ketebalan Isi

xxxiv + 218 hlm

Tahun Terbit

Jenis Kertas

Jilid Buku

Keterangan Isi

Edisi

Ulasan Pelanggan

Belum ada Ulasan.

Be the first to review “Ketertindasan Perempuan Dalam Tradisi Kawin Anom; Subaltern Perempuan pada Suku Banjar Dalam Perspektif Poskolonial”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *