sebagai warisan sastra masa lalu, hikayat ciptaan Sapirin bin Usman al-Fadli dan Muhammad Bakir ini sangat menghibur karena menimbulkan rasa heran, kagum, dan ketawa. Sarat dengan adegan-adegan yang hebat dan fantastis, yang menunjukkan sebuah kreativitas yang mengagumkan. Apalagi karya ini pun dengan sinis menertawakan norma-norma klasik. Sikap kepahlawanan dan kesempurnaan yang dengan tekun diilustrasikan oleh sastra klasik tidak sesuai lagi dengan mentalitas zaman mereka.
Sikap kritis kedua pengarang hikayat itu juga diperlihatkan terhadap unsur Islam yang sering disebut sebagai napas masyarakat dan budaya Betawi. Inilah aspek menarik dari karya itu: berakar kuat dalam tradisi sastra lama, berlatarbelakang dunia hikayat yang penuh keajaiban, tetapi sekaligus membangkang dengan gaya jenaka dan kreatif terhadap segala belenggu tradisi lama itu.
Be the first to review “HIKAYAT NAHKODA ASYIK DAN HIKAYAT MERPATI EMAS (Cet-1)”