Di buku ini, Anderson mengisahkan kehidupannya yang tak menutup diri dari dunia: latar belakang era, keluarga, dan pendidikan yang membuatnya terpapar pada asyiknya belajar bahasa dan pentingnya terjemahan; gagasan dan bacaan yang melandasi karya-karyanya yang berpengaruh panjang pada ilmu-ilmu sosial, politik, dan kebudayaan. Ia uraikan pula pengalaman riset lapangan di Indonesia, Siam, dan Filipina, pengaruh Kiri Baru pada pemikiran global, serta perubahan-perubahan kontemporer yang membuat kaum akademisi harus memikirkan perannya dewasa ini.
“Segala yang ia tulis berani dan orisinal, menantang asumsi-asumsi dengan mengungkap suara yang diabaikan atau ditindas. Ia tak pernah puas dengan hanya memberitahu pemirsa apa yang ingin mereka dengar.” —Guardian
“Seorang raksasa intelektual […] Anderson menjalani pendidikan di tiga lembaga terpandang. Ada banyak kesempatan baginya untuk tetap tinggal di dalam tempurungnya. Tapi ia memang bukan katak yang seperti itu.” —The Economist
“Memoar pendek, memukau, dan penuh wawasan.” —Times Higher Education
Be the first to review “Hidup di Luar Tempurung”