Nio Joe Lan pada 1942 turut dipenjarakan oleh tentara Jepang dan buku ini adalah suatu catatan sejarah yang sangat teliti dan berharga mengenai pengalamannya selama dalam tawanan Jepang. Tidak banyak bekas tawanan Jepang yang pernah menulis buku yang selengkap dan seseksama ini, namun juga jenaka.
Testimoni
Memang buku ini patut dianggap sebagai sebuah catatan sejarah yang berharga mengenai kehidupan dalam tawanan Jepang. Tidak banyak orang bekas tawanan yang pernah menulis buku yang selengkap dan seseksama ini, namun juga sangat menarik. – Myra Sidharta
Aku sering membaca buku tentang interniran Belanda atau bule lain di Indonesia. Tapi baru sekali ini aku membaca kisah interniran Tionghoa. Ternyata mereka juga mengalami dipenjara, kelaparan dan kerja rodi. Memang sepertinya kerja rodi yang mereka alami tidak separah yang dialami romusha pribumi, namun tetap saja hal itu berat untuk orang-orang yang tidak terbiasa hidup berat seperti itu. – Dina P, goodreads.com
Boekoe jang bagoes memboeat kita taoe sejarah nio joe lan, seorang tionghoa jang dimasoeken ka dalaem pendjara boekit doeri, soerang, cimahi oleh Djepang. *sasoenggoenja djoega poesing saja batja ini boekoe – Marina, goodreads.com
Be the first to review “DALEM TAWANAN DJEPANG : Boekit Duri-Serang-Cimahi. Penoetoeran Pengidoepan Interneeran Pada Djeman Pendoedoekan Djepang (Cet-1)”