Buku paket ini merupakan bundle dari buku bertemakan Asia Tenggara yang terdiri dari buku:
- Masyarakat dan Perang Asia Timur Raya
- Persaingan Eropa dan Asia di Nusantara
- Sejarah Asia Tenggara
- Nusantara dalam Catatan Tionghoa Edisi Dua Bahasa
Buku paket ini merupakan bundle dari buku bertemakan Asia Tenggara yang terdiri dari buku:
SKU: | pkt21 |
---|---|
Categories: | Buku Paket, Paket Tematik, Sejarah Perang, Sejarah Tionghoa |
Berat | 2 kg |
---|
Belum ada Ulasan.
Buku ini membahas mengenai pendudukan tentara Jepang selama 3,5 tahun di Jawa ketika Perang Dunia II meletus. Guna membangun kekuatan di Asia, Jepang harus bekerja sama dengan seluruh rakyat Indonesia.
Dalam buku ini, Peter B.R. Carey menguraikan bagaimana perubahan persepsi tentang Cina terjadi, khususnya dalam kurun 1755-1825. Juga menjelaskan percampuran budaya antara peranakan Cina dan orang Jawa.
Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu. Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan.
Produk terbaik jurnalisme sastrawi. Hersey melalui tulisannya mengusik sisi kemanusiaan setiap orang kala bom atom meluluh-lantakkan Hiroshima.
Dalam hal ini penelitian oleh W.P. Groeneveldt tentang Nusantara dalam catatan Tionghoa yang pertama kali diumumkan pada 1880 tetap saja merupakan pegangan
yang bermanfaat sampai sekarang. Denys Lombard, dalam Nusa Jawa Silang Budaya II
Buku ini membahas mengenai strategi, kepemimpinan, dan motivasi pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Diponegoro.
Be the first to review “Buku Paket Asia Tenggara”