Politik Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-tag/politik/ Toko Buku Online. Wed, 13 Mar 2024 07:00:33 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Politik Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-tag/politik/ 32 32 KUASA RAHIM: Reposisi Perempuan Asia Tenggara Periode Modern Awal 1400–1800 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/kuasa-rahim-reposisi-perempuan-asia-tenggara-periode-modern-awal-1400-1800/ https://komunitasbambu.id/product/kuasa-rahim-reposisi-perempuan-asia-tenggara-periode-modern-awal-1400-1800/#respond Mon, 18 Oct 2021 06:36:37 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13288 Cerdas, bernuansa, dan mudah dipahami, buku ini memberikan kontribusi besar bagi sejarah Asia Tenggara yang bersifat regional dan global, baik dari sisi kandungan maupun perspektif.

The post KUASA RAHIM: Reposisi Perempuan Asia Tenggara Periode Modern Awal 1400–1800 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Dengan memeriksa secara rinci berbagai sumber terkait peran dan persepsi perempuan di Asia Tenggara, sejarawan Barbara Watson Andaya secara signifikan telah mengubah cara pandang serta pemikiran tentang sejarah Asia Tenggara. Caranya menyoal sejarah kawasan Asia Tenggara dengan sejarah gender yang relatif baru bukan sekadar memberikan gambaran lebih luas terkait perempuan Asia Tenggara yang banyak diabaikan dalam historiografi, tetapi justru dapat menjelaskan dan mengangkat kekhasan sejarahnya secara regional pada era modern awal (1400–1800).
Ia menemukan Asia Tenggara sebagai lokus sejarah perempuan bukan dengan keberpihakan, tetapi pembacaan saksama dan kreatif sumber yang luas. Pesatnya penyebaran agama dikatakan melemahkan dimensi spiritual dan intelektual kaum perempuan. Bahkan memodifikasi konsepsi gender. Perempuan memang dominan di pasar lokal ketika penetrasi ekonomi global semakin dalam di Asia Tenggara, tetapi di berbagai kota pelabuhan baru pelacuran marak menandai tren kemiskinan berwajah perempuan (feminization of poverty). Perkembangan negara yang otoritasnya kerap bersandar pada metafora hierarki keluarga melahirkan rezim gender yang mencerminkan sekaligus memengaruhi tatanan sosial yang lebih luas sampai jauh ke masa Asia Tenggara kini.
Karya yang cerdas, bernuansa, dan mudah dipahami serta memberikan kontribusi besar bagi sejarah Asia Tenggara yang bersifat regional dan global, baik dari sisi kandungan maupun perspektif. Lebih jauh memberikan model yang tepat dan inovatif untuk mengembalikan perempuan ke dalam sejarah dunia.

The post KUASA RAHIM: Reposisi Perempuan Asia Tenggara Periode Modern Awal 1400–1800 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/kuasa-rahim-reposisi-perempuan-asia-tenggara-periode-modern-awal-1400-1800/feed/ 0
SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/ https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/#respond Fri, 15 Oct 2021 04:30:09 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13280 Menggugat keabsahan pentingnya peristiwa Sumpah Pemuda, tetapi juga ingin menyadarkan kita untuk bersikap kritis terhadap diperalatnya sejarah Sumpah Pemuda untuk kepentingan penguasa menghadapi tantangan zaman ke zaman.

The post SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Keith Foulcher dalam buku ini menyoroti proses perkembangan Sumpah Pemuda sebagai simbol nasional yang penting. Ia menyusuri sejarah Sumpah Pemuda sejak 1928 hingga sekarang. Ia berargumentasi bahwa Sumpah Pemuda yang kita kenal sekarang merupakan suatu hasil dari akumulasi nilai-nilai yang disisipkan dan dititipkan dalam peristiwa 93 tahun silam itu. Ia bukan hendak menggugat keabsahan pentingnya peristiwa itu, tetapi ingin menyadarkan kita untuk bersikap kritis terhadap diperalatnya sejarah Sumpah Pemuda untuk kepentingan penguasa menghadapi tantangan zaman ke zaman. Ia mengajak kita memahami prosesnya secara historis sehingga Sumpah Pemuda menjadi salah satu simbol nasional yang penting dalam konteks untuk memahami Indonesia.

The post SUMPAH PEMUDA: Makna & Proses Penciptaan Simbol Kebangsaan Indonesia (Cet. 3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/sumpah-pemuda-makna-proses-penciptaan-simbol-kebangsaan-indonesia-2/feed/ 0
THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/ https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/#respond Fri, 03 Sep 2021 08:09:29 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12759 Scholars such as Widjojo and others participating in this TANAP project should be congratulated for bringing to light obscure and difficult historical materials that will form the building blocks for a re-examination of South East Asian history.

The post THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
During the period of the Dutch East India Company’s rule of the Spice Islands, Prince Nuku of Tidore stands out as the local hero who successfully opposed the VOC’s oppressive trade monopoly at the end of the eighteenth century. This study analyzes how he succeeded in regaining independence for the Sultanate of Tidore by creating an alliance with the English and his Malukan and Papuan adherents.

‘Scholars such as Widjojo and others participating in this TANAP project should be congratulated for bringing to light obscure and difficult historical materials that will form the building blocks for a re-examination of South East Asian history. (…) I can only hope that this book and this series will encourage yet more stimulating research in South East Asia’s early modern period.’ – Leonard Y. Andaya, South East Asia Research (2009)

The post THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/feed/ 0
SEA PEOPLE, SEA RAIDERS, SEA LORDS: A History of the Sulawesi Seas in the 19th Century (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/sea-people-sea-raiders-sea-lords-a-history-of-the-sulawesi-seas-in-the-19th-century/ https://komunitasbambu.id/product/sea-people-sea-raiders-sea-lords-a-history-of-the-sulawesi-seas-in-the-19th-century/#respond Fri, 03 Sep 2021 08:00:16 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12757 No Indonesian scholar has demonstrated his skill as a historian better than Adrian B. Lapian.

The post SEA PEOPLE, SEA RAIDERS, SEA LORDS: A History of the Sulawesi Seas in the 19th Century (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
“What Adrian B Lapian has done with this work is truly brilliant. He has followed principles that lead to excellence. As an academic, his understanding and mode of socio-culture analysis in the principle of social history reminds that ‘only the best is enough’.” – Sartono Kartodirdjo, Pundit of Indonesian History

“No Indonesian scholar has demonstrated his skill as a historian better than Adrian B. Lapian.” – Anthony Reid, Research Leader, Asia Research Institute – NUS Singapore

The post SEA PEOPLE, SEA RAIDERS, SEA LORDS: A History of the Sulawesi Seas in the 19th Century (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/sea-people-sea-raiders-sea-lords-a-history-of-the-sulawesi-seas-in-the-19th-century/feed/ 0
SHIPPING AND TRADE IN THE ARCHIPELAGO-PELAYARAN DAN PERNIAGAAN NUSANTARA: In the 16th and 17th Centuries-Abad Ke-16 dan 17 (DWIBAHASA) (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/shipping-and-trade-in-the-archipelago-in-the-16th-and-17th-centuries-pelayaran-dan-perniagaan-nusantara-abad-ke-16-dan-17/ https://komunitasbambu.id/product/shipping-and-trade-in-the-archipelago-in-the-16th-and-17th-centuries-pelayaran-dan-perniagaan-nusantara-abad-ke-16-dan-17/#respond Fri, 03 Sep 2021 07:44:35 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12752 The post SHIPPING AND TRADE IN THE ARCHIPELAGO-PELAYARAN DAN PERNIAGAAN NUSANTARA: In the 16th and 17th Centuries-Abad Ke-16 dan 17 (DWIBAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
The post SHIPPING AND TRADE IN THE ARCHIPELAGO-PELAYARAN DAN PERNIAGAAN NUSANTARA: In the 16th and 17th Centuries-Abad Ke-16 dan 17 (DWIBAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/shipping-and-trade-in-the-archipelago-in-the-16th-and-17th-centuries-pelayaran-dan-perniagaan-nusantara-abad-ke-16-dan-17/feed/ 0
“POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/ https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/#respond Wed, 18 Aug 2021 02:37:10 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12714 Buku sejarah yang menarik untuk memahami kesinambungan antarrezim kekuasaan. Perubahan rezim kekuasaan tidak berarti orang-orang yang bekerja di sistem lama lenyap.

The post “POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Kebanyakan staf pemerintah baru adalah bagian dari lembaga lama yang membawa serta kebiasaan, sikap, pengetahuan, dan koneksi mereka yang telah ada sebelumnya. Seiring waktu, anggota elite mengembangkan modal sosial, jaringan, baik resmi maupun pribadi, di dalam dan di antara institusi politik serta ekonomi. Mereka juga tahu bagaimana mendapatkan dan menggunakan kekuasaan; anak-anak mereka memiliki akses ke pendidikan serta uang dan akhirnya kekuasaan. Sejarawan Heather Sutherland dengan sumber yang kaya menggambarkan transisi dari dinasti independen atau semi-independen yang memerintah wilayah mereka sendiri bergabung ke dalam sistem kolonial. Tak terkecuali saat kolonialisme berakhir. Begitu juga kala perpindahan kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto. Lantas dari Orde Baru ke Orde Reformasi. Berkat otonomi daerah, keluarga-keluarga lama dengan status tinggi dalam masyarakat lokal lebih mudah berpindah ke kepemimpinan politik. Sementara itu, orang-orang dari kelas sosial yang lebih rendah dapat mengklaim hubungan ke dinasti lokal untuk membantu mereka naik ke tampuk kekuasaan: ini selalu terjadi. Sebab itu, jangankan reformasi, bahkan revolusi Indonesia yang paling ekstrem pun sulit menghasilkan masyarakat yang egaliter, demokrasi yang sejati.

The post “POLITIK DINASTI KELUARGA ELITE JAWA: ABAD XV–XX (Cet-1)” appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/politik-dinasti-keluarga-elite-jawa-abad-xv-xx/feed/ 0