Sejarah Sunda Archives : Komunitas Bambu

SEMANGAT BARU: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad Ke-19 (Cet-1)

Komunitas Bambu — Tue, 23 Apr 2019 09:41:09 +0000

Buku ini menguak bagaimana bahasa Sunda “ditemukan”, “dimurnikan” dan “didayagunakan” oleh Belanda dengan ide kolonialisnya atau bagaimana dampak melek aksara dan melek cetak terhadap pembentukan ilmu pengetahuan baru. Uraian di dalamnya juga memberikan gambaran yang rinci bagaimana suku Sunda menggeliat meniti gelombang modernitas yang melanda Nusantara pada paruh abad ke- 19, dan merasa sederajat dengan bangsa-bangsa lain di Barat.

Testimoni

“…studi Mikihiro Moriyama telah membuka mata kita tentang apa yang terjadi dan berkembang secara mendetail dalam salah satu bidang kehidupan masyarakat Sunda sepanjang abad ke-19. Pengetahuan tersebut akan memperjelas pemahaman perkembangan selanjutnya dan pertimbangan apa yang seyogyanya dilakukan sekarang dan masa datang.” – Edi S. Ekadjati, Sejarawan

The post SEMANGAT BARU: Kolonialisme, Budaya Cetak, dan Kesastraan Sunda Abad Ke-19 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

BOGOR MASA REVOLUSI : Sholeh Iskandar dan Batalyon O Siliwangi (Cet-1)

Komunitas Bambu — Wed, 23 Jan 2019 07:59:53 +0000

Inilah buku ilmiah pertama tentang perjuangan rakyat Bogor di masa revolusi (1945-1950) yang disajikan dengan bahasa populer dan dihiasi foto-foto langka. Dari buku ini, tergambarlah bahwa perjuangan mempertahankan Republik Indonesia di Bogor bukan upaya yang mudah: meminta pengorbanan tenaga, harta, dan jiwa para pejuang pendahulu kita. Dan para pejuang tersebut, tidak pernah meminta imbalan dari pengorbanan mereka.

The post BOGOR MASA REVOLUSI : Sholeh Iskandar dan Batalyon O Siliwangi (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

BRAGA : Jantung Parijs Van Java

Komunitas Bambu — Fri, 04 Jan 2019 09:27:23 +0000

Runutan cerita dalam buku ini mengajak kita untuk menelusuri lintasan paling mahsyur di Kota Bandung pada awal abad ke-20. Jika pernah kenal “Parijs van Java“ sebagai sanjungan Bandung pada dasawarsa 1930-an, mungkin hanya Jalan Braga yang paling mewakili rupa dari sanjungan itu. Julukannya sebagai “de meest Europeesche winkelstraat van Indie” atau ‘jalan pertokoan paling (bernuansa) Eropa di seluruh Hindia’ menunjukkan bahwa lintasan yang satu ini punya keunikan dan daya tarik yang khas.

The post BRAGA : Jantung Parijs Van Java appeared first on Komunitas Bambu.