Sejarah Perang Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-perang/ Toko Buku Online. Tue, 02 Apr 2024 02:19:28 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Sejarah Perang Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/sejarah-perang/ 32 32 GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/ https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/#respond Fri, 26 Jan 2024 03:41:52 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14329 Perampasan pala oleh orang Belanda memiliki sejarah berdarah yang terkait kuat dengan tindakan kekerasan Jan Pieterszoon Coen. Buku ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana Coen berhasil mengamankan monopoli perdagangan pala atas nama VOC dengan membunuh sebagian penduduk asli Banda pada tahun 1621, lalu mengusir dan memperbudak sisanya. Kini di tempat kelahirannya, Hoorn, Coen masih dipuja lewat patung yang berdiri megah. Apakah arti tindakan Coen di Banda bagi sejarah Belanda dan posisinya di dunia? Apakah itu aib pada catatan sejarah yang tidak bernoda? Sebuah pengecualian? Atau apakah itu hal yang normal pada masanya? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang dibahas dalam buku ini.

The post GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Apakah kolonialisme itu, seperti apa bentuknya dan bagaimana diwariskan sebagai kebudayaan di tanah jajahan dan di negeri penjajah dari masa lalu ke masa kini? Marjolein berusaha menemukan jawabannya melalui satu peristiwa sejarah di Banda, Maluku pada abad ke-17 yang menjadi sentra rempah paling mahal, pala dan bunganya. Lantas ia merentangkan waktu ke masa kini. Ia mengurai diktum Jan Pieterszoon Coen yang sohor sebagai pendasar kolonialisme Belanda di Nusantara, “tiada perdagangan tanpa perang, tiada perang tanpa perdagangan”. Ini menjelaskan bahwa di masa VOC perdagangan tidak melulu berbasis kesepakatan.

VOC memaksa Banda berhenti berdagang dengan bangsa lain. Situasi kacau diciptakan di Banda sejak VOC datang berkapal-kapal pada 1599. Penduduk Banda menolak monopoli sehingga VOC memutuskan menggunakan kekerasan. Pada 1621 Coen membunuh secara massal, lalu mengusir dan memperbudak penduduk Banda.

Buku ini bukan hanya menunjukkan bagaimana semua itu terjadi, tetapi juga menempatkan VOC sebagai kekuatan sistem penindasan kolonial yang menjalankan praktik genosida. Lantas, ia kaitkan itu semua dalam konteks yang lebih luas sebagai ‘sejarah nasional’ dan asal-usul Belanda sebagai negara bangsa.

 

The post GENOSIDA BANDA: Kejahatan Kemanusiaan Jan Pieterszoon Coen (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/genosida-banda-kejahatan-kemanusian-jan-pieterszoon-coen/feed/ 0
PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/ https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/#respond Thu, 04 Jan 2024 05:28:33 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=14308 Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu. Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan.

The post PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Bagaimana cara gagasan modern menggerakan rakyat? Seberapa jauh gagasan dapat mengonsolidasi kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat sehingga melahirkan organisasi politik, pemogokan dan bahkan perlawanan bersenjata? Persoalan bahasa menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bahasa bukan sekadar alat penyampai gagasan yang statis. Lebih dari itu, bahasa adalah medan perang bagi gagasan-gagasan. Pertentangan antara kekuatan-kekuatan sosial dalam masyarakat dapat dilihat pada kemunculan, perkembangan hingga hilangnya kosakata tertentu.

Di Hindia Belanda abad XX, pertentangan ini mendapat panggung pada surat kabar. Pergolakan sosial dan perkembangan dunia cetak-mencetak akibat kapitalisme menjadi landasan rakyat bumiputra untuk bersuara lewat tulisan. Kekuasaan kolonial pun bereaksi dengan bersenjatakan bahasa. Buku ini menguraikan hubungan antara bahasa, ideologi dan hegemoni politik pada masa pergerakan. Cara rakyat mengartikan persoalan sosial dan posisi mereka sendiri dalam berhadapan dengan persoalan tersebut serta bagaimana sebenarnya gagasan digerakkan di dalam kenyataan dan hubungannya dengan perkembangan politik dijelaskan di dalam buku ini.

 

The post PERANG SUARA: Bahasa dan Politik Pergerakan (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/perang-suara-bahasa-dan-politik-pergerakan-cet-1/feed/ 0
BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/ https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/#respond Thu, 24 Mar 2022 10:28:14 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13636 Dalam buku klasik ini Resink membuktikan sebenarnya Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun, tetapi mengapa hal tersebut masih tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah dan sering disebut dalam pidato-pidato?

The post BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang Indonesia dijajah 350 tahun? Bohong! Mitos belaka. Melalui buku ini G.J. Resink sebagai sejarawan dan ahli hukum internasional sekaligus penyair memaparkan bukti-bukti betapa semua itu konstruksi politik kolonial. Kebohongan itu dipopulerkan politisi Belanda dan buku-buku pelajaran sekolah kolonial, tetapi semakin kuat dipercaya sebagai kebenaran sejarah ketika Sukarno dan para pejabat juga politisi kerap menggunakannya dalam pidato-pidato. Tidak terkecuali para sejarawan. Celakanya lagi, pemerintah malah memasukkan mitos tersebut ke dalam kurikulum pelajaran sekolah sampai akhirnya diterima dan tertanam sebagai kebenaran absolut di masyarakat.

Resink siap dengan segudang sumber memberikan detail fakta-fakta hukum betapa banyak kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri di Indonesia yang tetap berdaulat selama kekuatan kolonial bercokol. Hitungan Resink, paling-paling Hindia Belanda sebagai negara hanya ada selama 40 tahun, tetapi itu pun tidak benar-benar seluas wilayah Republik Indonesia hari ini, meskipun Belanda sudah benar-benar mengusahakan penaklukan selama 350 tahun.

***
Resink berjasa penting memperkenalkan pendekatan hukum internasional dalam menelaah sejarah kolonialisme. Kesimpulannya, kekuasaan Belanda yang dikatakan selama 350 tahun di Kepulauan Indonesia tak lebih dari mitos politik belaka yang tidak bisa bertahan melawan ujian kebenaran sejarah. – Taufik Abdullah

Dalam buku klasik ini Resink membuktikan sebenarnya Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun, tetapi mengapa hal tersebut masih tertulis dalam buku-buku sejarah di sekolah dan sering disebut dalam pidato-pidato? – Asvi Warman Adam

The post BUKAN 350 TAHUN DIJAJAH (Cet-3) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/bukan-350-tahun-dijajah-2/feed/ 0
PERANG MELAWAN PENJAJAH: Dari Hindia Timur Sampai NKRI 1510–1975 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/perang-melawan-penjajah-dari-hindia-timur-sampai-nkri-1510-1975/ https://komunitasbambu.id/product/perang-melawan-penjajah-dari-hindia-timur-sampai-nkri-1510-1975/#respond Fri, 14 Jan 2022 03:21:41 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13508 Buku ini ditulis untuk menunjukkan sisi gelap kolonialisme. Piet Hagen siap dengan sumber yang kaya sehingga mampu mendeskripsikan dalam periode panjang buasnya kolonialisme Eropa, terutama Belanda, menindas dengan kekerasan dan persenjataan modern melalui setidaknya 500 peperangan.

The post PERANG MELAWAN PENJAJAH: Dari Hindia Timur Sampai NKRI 1510–1975 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini ditulis untuk menunjukkan sisi gelap kolonialisme. Piet Hagen siap dengan sumber yang kaya sehingga mampu mendeskripsikan dalam periode panjang buasnya kolonialisme Eropa, terutama Belanda, menindas dengan kekerasan dan persenjataan modern melalui setidaknya 500 peperangan. Hasilnya Belanda menjadi kaya raya, mencapai abad emasnya pada 1600–1700. Sukses melakukan industrialisasi jadi negara maju pada abad ke-19. Kekerasan dan kekejaman konflik militer akibat eksploitasi kolonial membantu kita memahami mengapa perang dan pemberontakan melawan penjajah terus terjadi. Pergerakan nasional patah tumbuh hilang berganti, meski tokoh-tokohnya dibui, dibuang, dan diasingkan. Orang Indonesia menjadi benci terhadap Belanda dan semua yang berbau kolonial. Proklamasi 1945 pun menjadi katup pelepas kebencian dan sikap antikolonial itu mewujud dalam laskar-laskar zaman bersiap; siap mati melawan penjajah yang angkuh serta tak juga menginsafi kekejaman mereka yang panjang.

Buku ini bersifat kronik historis sekaligus ensiklopedis, juga menarik karena menggambarkan mengapa dekolonisasi sejarah harus didekati dengan sejarah antikolonial. Perang-perang penjajahan bukan hanya telah merenggut jutaan nyawa dan triliunan harta benda, tetapi juga mewariskan beban kemiskinan serta budaya kekerasan yang panjang. Inilah mengapa buku Perang Melawan Penjajah masuk dalam daftar pendek bergengsi Libris History Prize karena dinilai jurinya “menyadarkan siapa pun yang ingin berpartisipasi dalam debat tentang kolonialisme di Indonesia, sebaiknya tidak usah bersuara sebelum membaca buku ini.

Buku yang layak untuk dibaca dan diberikan posisi terhormat di rak buku siapa pun yang serius tertarik dengan sejarah Indonesia. Apalagi yang tertarik dengan sejarah militer dan perang serta penjajahan di Indonesia, ini akan menjadi buku referensi utama.
– Peter Carey, Sejarawan

The post PERANG MELAWAN PENJAJAH: Dari Hindia Timur Sampai NKRI 1510–1975 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/perang-melawan-penjajah-dari-hindia-timur-sampai-nkri-1510-1975/feed/ 0
THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/ https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/#respond Fri, 03 Sep 2021 08:09:29 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=12759 Scholars such as Widjojo and others participating in this TANAP project should be congratulated for bringing to light obscure and difficult historical materials that will form the building blocks for a re-examination of South East Asian history.

The post THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
During the period of the Dutch East India Company’s rule of the Spice Islands, Prince Nuku of Tidore stands out as the local hero who successfully opposed the VOC’s oppressive trade monopoly at the end of the eighteenth century. This study analyzes how he succeeded in regaining independence for the Sultanate of Tidore by creating an alliance with the English and his Malukan and Papuan adherents.

‘Scholars such as Widjojo and others participating in this TANAP project should be congratulated for bringing to light obscure and difficult historical materials that will form the building blocks for a re-examination of South East Asian history. (…) I can only hope that this book and this series will encourage yet more stimulating research in South East Asia’s early modern period.’ – Leonard Y. Andaya, South East Asia Research (2009)

The post THE REVOLT OF PRINCE NUKU: Cross Cultural Alliance Making in Maluku c. 1780-1810 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/the-revolt-of-prince-nuku-cross-cultural-alliance-making-in-maluku-c-780-1810/feed/ 0
BOGOR ZAMAN JEPANG : 1942-1945 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/bogor-zaman-jepang-1942-1945/ https://komunitasbambu.id/product/bogor-zaman-jepang-1942-1945/#respond Mon, 29 Apr 2019 11:41:54 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6133 Bagaimana kehidupan masyarakat Bogor ketika Jepang sedang berkuasa? Buku dari Susanto Zuhdi ini menjawabnya dengan rinci sejak masa awal pendudukan Jepang hingga Indonesia merdeka.

The post BOGOR ZAMAN JEPANG : 1942-1945 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini menyoroti masa-masa pendudukan Jepang di Kota Bogor yang dibagi menjadi tiga interval waktu, yakni masa awal (1942-1943), masa tengah (1944), dan masa akhir (1945). Adapun yang dikaji adalah soal struktur pemerintahan politik Jepang, kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Bogor Shū, aspek budayanya, sampai militer dan lahirnya Republik Indonesia .


Testimoni

Mulanya buku ini adalah sebuah skripsi yang ditulis pada 1979. Sudah sekitar 30-an tahun. Studi sejarah zaman Jepang saat itu, dapat dikatakan masih belum begitu berkembang. Bahkan dapat dikatakan terlalu awal. Beberapa mahasiswa jurusan sejarah UI saat itu mulai mencoba hal baru. Yakni dengan mengambil kajian tentang salah satu Shū di Jawa pada zaman Jepang, seperti Yogyakarta, Cirebon, dan Priangan. Penelitian sejarah zaman Jepang memang sudah ada sebelum tulisan ini dibuat (1979). Tetapi, umumnya berorientasi pada politik makro, khususnya berfokus pada masalah pencapaian kemerdekaan. Menariknya, saat itu sejarah lokal dan masalah sosial mulai diminati dan digali secara mendalam. Sebab itu, karya-karya mereka, tak terkecuali karya ini, layak disebut sebagai perintis sejarah daerah dan nasional. – Aiko Kurasawa, Sejarawan

The post BOGOR ZAMAN JEPANG : 1942-1945 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/bogor-zaman-jepang-1942-1945/feed/ 0
SAMURAI: Sejarah & Perkembangan(Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/samurai-sejarah-perkembangan/ https://komunitasbambu.id/product/samurai-sejarah-perkembangan/#respond Thu, 25 Apr 2019 03:44:04 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6045 Buku ini secara singkat menjabarkan perkembangan serta jejak-jejak kaum samurai mulai dari awal hingga zaman modern.

The post SAMURAI: Sejarah & Perkembangan(Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Samurai adalah karya Paul Varley yang meskipun singkat tetapi mampu melacak jejak evolusi kaum samurai dari asal mulanya hingga ke masa modern. Varley menjelajah sejarah Jepang ribuan tahun yang lalu untuk menganalisa kedudukan kaum samurai sebagai institusi penting dan besar pengaruhnya dalam sejarah Jepang. Kaum samurai berkontribusi penting dalam membuat kekuasaan feodal dan tradisi militeristik Jepang. Bahkan ketika Jepang telah memasuki pintu zaman modern pada akhir abad ke-19 dan kaum samurai kehilangan kekuasaannya, spirit samurai terus hidup di antara masyarakat Jepang.

The post SAMURAI: Sejarah & Perkembangan(Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/samurai-sejarah-perkembangan/feed/ 0
SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/ https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/#respond Tue, 23 Apr 2019 09:05:33 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6027 Buku ini merupakan hasil penelitian mengenai tentara-tentara KNIL asal Afrika yang dikirimkan ke Hindia Belanda.

The post SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini merupakan hasil penelitian Ineke van Kessel mengenai budak-budak dari Afrika yang dikirim ke Hindia Belanda untuk dijadikan tentara. Antara 1831-1872 lebih dari 3.000 orang Afrika dibeli oleh Belanda melalui Elmina (daerah koloni Belanda, sekarang merupakan bagian dari Ghana, Afrika Barat). Hasilnya adalah pasukan yang sangat menakutkan bagi orang-orang Pribumi yang daerah-daerahnya sedang ditaklukan melalui perang. Sebab jumlahnya yang besar itu pula akhirnya muncul daerah-daerah orang Afrika di Hindia Belanda.


Testimoni:

“Selama bertahun-tahun, Van Kessel meneliti tumpukan arsip dan mewawancarai puluhan keturunan serdadu KNIL asal Afrika. Berkat penelitian sejarah yang memukau dan dikemas dengan gaya penulisan jurnalistik, Van Kessel berhasil menghidupkan kembali sejarah Belanda Hitam yang pernah terlupakan.” – Arthur Japin, Penulis roman De Zwarte met Het Witte Hart

“Buku ini sangat menarik untuk kajian sejarah, antropologi, dan sosiologi serta dapat melengkapi kepingan mozaik sejarah Indonesia, khususnya sejarah orang Indo-Afrika. Selain itu, karya ini juga bicara soal keragaman asal-usul dalam masyarakat kita. Melalui karya Van Kessel, semoga keragaman tersebut tidak dijadikan alat untuk saling mempertentangkan dan membenci, tetapi justru untuk bangkit dari “tidur” menghadapi masa depan.” – Achmad Sunjayadi, Pengajar Program Studi Belanda, FIB UI

The post SERDADU AFRIKA DI HINDIA BELANDA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/serdadu-afrika-di-hindia-belanda-1831-1945/feed/ 0
STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/ https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/#respond Tue, 23 Apr 2019 06:41:46 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6017 Buku ini membahas mengenai strategi, kepemimpinan, dan motivasi pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Diponegoro.

The post STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Perang Diponegoro adalah perang yang terkenal, tetapi sedikit sekali yang memahami sebenarnya perang apakah itu? Bagaimanakah kekuatan motivasi dan kemampuan memimpin perang pihak Pangeran Diponegoro maupun pihak Belanda dam mengelola aksi mereka?

Seperti juga John Keegan yang memperlihatkan cara bagaimana mengadakan “refighting World War II” (menggumuli kembali Perang Dunia II), buku ini menyajikan sebuah upaya untuk “mengulangi pertempuran”, to refight, sebuah perang yang sangat penting dalam sejarah Indonesia – perang yang cukup lama membingungkan dan menggoyahkan kedudukan pemerintah kolonial di Pulau Jawa pada dekade ketiga abad ke-19.


Testimoni

“Kita seakan-akan dibawa ke medan pertempuran oleh seorang guide militer dan ikut menyaksikan pertempuran secara langsung Perang Diponegro,” – Achmad SunjayadiPengajar di FIB Universitas Indonesia

The post STRATEGI MENJINAKKAN DIPONEGORO: Stelsel Benteng 1827-1830 (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/strategi-menjinakkan-diponegoro-stelsel-benteng-1827-1830/feed/ 0
GAJAH MADA : Biografi Politik (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/gajah-mada-biografi-politik/ https://komunitasbambu.id/product/gajah-mada-biografi-politik/#respond Tue, 05 Mar 2019 09:07:15 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=5922 Inilah buku pertama yang menyajikan berbagai sumber kajian ilmiah kontemporer dengan pembacaan sejumlah prasasti dan naskah sastra kuno serta kisah panji mengenai Gajah Mada.

The post GAJAH MADA : Biografi Politik (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Inilah buku pertama yang mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Gajah Mada dengan mengindahkan kaidah-kaidah ilmiah. Sebagai doktor arkeologi Agus Aris Munandar siap dengan berbagai sumber kajian ilmiah kontemporer yang diraciknya dengan pembacaan sejumlah prasasti dan naskah sastra kuno serta kisah panji. Hasilnya sebuah buku yang bukan saja mampu menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut, tetapi juga memiliki otoritas dan punya kekuatan karena mampu menghadirkan riwayat Gajah Mada secara serius, cermat, kaya dan berwarna.

The post GAJAH MADA : Biografi Politik (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/gajah-mada-biografi-politik/feed/ 0