Masup Jakarta Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-category/masup-jakarta/ Toko Buku Online. Wed, 10 Apr 2024 05:02:43 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Masup Jakarta Archives : Komunitas Bambu https://komunitasbambu.id/product-category/masup-jakarta/ 32 32 JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/ https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/#respond Fri, 06 Jan 2023 03:08:25 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13934 Buku ini memaparkan beragam karakteristik kekerasan di sejumlah titik wilayah Jakarta.

The post JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Jakarta identik dengan kekerasan. Ada kekerasan negara yang sohor semacam peristiwa 1965, Malari 1974, penembak misterius, kerusuhan massal 1998. Atau kekerasan yang terjadi sehari-hari semisal perampokan, penodongan, pemerasan, pencopetan, pengeroyokan, tawuran. Buku ini menganalisa bagaimana kekerasan melingkupi berbagai wilayah Jakarta, dari yang paling aman sampai yang paling rawan, dari yang terkaya hingga yang termiskin, dari yang paling modern sampai yang paling tradisional.

The post JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/feed/ 0
MENCARI SI PITUNG: Kontroversi Jago-Jago Betawi (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/mencari-si-pitung-kontroversi-jago-jago-betawi/ https://komunitasbambu.id/product/mencari-si-pitung-kontroversi-jago-jago-betawi/#respond Thu, 29 Oct 2020 06:27:58 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=9958 Abdul Chaer mengajak kita untuk menemukan si Pitung melalui dokumen sejarah juga memori kolektif yang hidup di dalam masyarakat Betawi-Jakarta.

The post MENCARI SI PITUNG: Kontroversi Jago-Jago Betawi (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Dalam buku barunya Mencari Si Pitung ini, kita akan mendapati informasi berharga untuk memahami sosok si Pitung dari Abdul Chaer sebagai orang dalam kebudayaan Betawi serta ahli linguistik. Ia bukan saja siap dengan aneka sumber tulisan, tetapi juga sumber lisan masa ke masa yang membentuk sosok jago Betawi terkemuka itu, sehingga menjadi legendaris sekaligus kontroversial. Seperti, apakah si Pitung melawan kekuasaan kolonial dan membela rakyat kecil? Apakah si Pitung itu tidak sendiri melainkan organisasi tujuh orang penolong?
Demi memahami si Pitung, ia bukan saja menelusuri sejarah ommelanden atau pinggiran Batavia pada akhir abad ke-19 yang merupakan kawasan tuan tanah untuk mengetahui latar sosial-kultural kemunculannya sebagai jago. Ia pun mencoba membuat sejarah perbandingan si Pitung dengan kisah jago-jago Betawi lainnya yang tak kalah kontroversial. Abdul Chaer mengajak kita untuk menemukan si Pitung melalui dokumen sejarah juga memori kolektif yang hidup di dalam masyarakat Betawi-Jakarta.

The post MENCARI SI PITUNG: Kontroversi Jago-Jago Betawi (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/mencari-si-pitung-kontroversi-jago-jago-betawi/feed/ 0
BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/ https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/#respond Tue, 24 Sep 2019 10:01:38 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3144 Batavia pada akhir abad ke-19 merupakan masa yang diwarnai kriminalitas, terutama perampokan, tetapi ada yang unik pada masa ini. Perampok yang disebut bandit atau dalam beberapa kasus disebut jago ternyata begitu dikagumi masyarakat. Mereka layaknya selebri-tas yang kehadirannya ditunggu-tunggu. Sebut saja jago bernama Gantang, Tjonat, dan tentu yang paling kita kenal adalah si Pitung.

The post BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Batavia pada akhir abad ke-19 merupakan masa yang diwarnai kriminalitas, terutama perampokan, tetapi ada yang unik pada masa ini. Perampok yang disebut bandit atau dalam beberapa kasus disebut jago ternyata begitu dikagumi masyarakat. Mereka layaknya selebritas yang kehadirannya ditunggu-tunggu. Sebut saja jago bernama Gantang, Tjonat, dan tentu yang paling kita kenal adalah si Pitung. Para jago ini begitu terkenal di kalangan masyarakat kita dan membuat kepolisian kolonial Belanda begitu kesulitan menangkap mereka. Perihal si Pitung, jago ini begitu melegenda, bahkan kisahnya sampai difilmkan dua kali. Ia begitu kontroversial sekaligus memesona untuk dibicarakan. Begitu banyak versi kisahnya yang beredar, beberapa mengatakan bahwa ia tak bisa mati. Bahkan kepolisian kolonial sampai menjaga kuburannya beberapa hari, takut kalau-kalau ia bangkit lagi. Lebih-lebih kuburannya dibongkar lagi untuk memastikannya. Dalam hal ini pihak kolonial Belanda seperti dibodoh-bodohi, bahkan oleh jago yang sudah mati. Di buku ini Margreet van Till mencoba mengulasnya guna mendapat gambaran penyebab mereka mendapat perlakuan istimewa seperti itu. Ulasannya cukup ringkas dan dibungkus dengan penyampaian yang mengalir perlahan, tetapi jelas. Hal-hal yang tidak masuk akal seperti jimat juga mendapat porsi tersendiri dan menjadi cukup penting di sini.

The post BATAVIA KALA MALAM: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/batavia-kala-malam/feed/ 0
JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/ https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/#respond Wed, 07 Aug 2019 20:26:26 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3173 Ini adalah buku sejarah yang langka sebab menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari orang kebanyakan di kota Jakarta.

The post JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Ini adalah buku sejarah yang langka sebab menghadirkan sejarah kehidupan sehari-hari orang kebanyakan di kota Jakarta. Penulisnya, Firman Lubis, menceritakan soal sepeda, becak, anak-anak, perumahan, sekolahan, kegiatan olahraga, dunia mahasiswa, rumah sakit, tempat wisata, hotel, sampai dengan masalah keragaman etnis dengan tradisi budayanya. Kemudian masih ditambah cerita kehidupan orang gedongan, orang kampung, perabotan rumah tangga, tempat jajan-makan, kriminalitas, kemacetan, pelacuran, kaum intelektual, kesenian, tempat hiburan, gaya berpakaian, gaya berpacaran, dan masih berderet lagi kisah bagaimana masyarakat kota Jakarta menghadapi modernitas sepanjang 1950 sampai 1970. Semua itu ditulis dengan kacamata pengalaman Firman, seorang dokter yang tumbuh dari anak kampung di pinggiran Menteng dengan kekayaan akar dan warna biografinya. Ia mengalami fase kehidupan dari zaman Jepang, kemerdekaan, Demokrasi Terpimpin sampai otoriterianisme Orde Baru. Semua peralihan kekuasan itu jelas berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Namun, perhatian dan fokus utama cerita Firman bukanlah peristiwa politik dengan para tokohnya. Ada memang kisah pergulatan politik yang berkecamuk di Jakarta, tetapi bukan itu narasi yang utama. Ia lebih memilih menarasikan yang oleh para sejarawan disebut model penulisan sejarah sosial yang menyangkut sejarah masyarakat, sejarah orang kebanyakan, atau sejarah kehidupan sehari-hari. Suatu model kajian sejarah yang oleh para sejarawan sendiri diakui langka. Buku ini bukan saja kaya data sejarah sosial, tetapi juga ditulis dengan gaya populer dan dilengkapi dengan foto-foto sezaman yang akan menguatkan imajinasi historis setiap pembacanya.

The post JAKARTA 1950—1970 (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/jakarta-1950-1970/feed/ 0
ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/#respond Fri, 07 Jun 2019 20:23:01 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3166 Buku ini mengulas sejarah asal-usul nama tempat di Jakarta berdasarkan teks tertulis maupun tradisi lisan masyarakat setempat.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Siapa bilang nama Luar Batang berasal dari peristiwa ajaib habib sakti yang keluar dari kurung batang saat digotong ke pemakaman? Kata siapa nama Pluit berasal dari peluit atau roti seperti yang sering disebut-sebut? Apa betul Bidara Cina itu berasal dari banjir darah pembantaian orang-orang Cina yang terlibat pemberontakan Cina 1740? Benarkah Jatinegara itu kampung leluhur orang Betawi? Mengapa ada kampung dengan nama Japad, Tiang Bendera. Lantas mengapa ada Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Bali, Kampung Jawa, Kampung Bandan? Temukan semua jawabannya dalam buku ini dan puluhan lagi sejarah asal-usul nama tempat lainnya di Jakarta.

The post ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA-THE ORIGIN OF THE PLACE NAME IN JAKARTA (DWI BAHASA) (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/asal-usul-nama-tempat-di-jakarta/feed/ 0
PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/ https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/#respond Tue, 28 May 2019 20:16:04 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=3147 Bagaimana jadinya kalau ada seseorang yang berniat memberontak lalu kepalanya dipenggal dan dimuat monumen? Ya, inilah kisah soal Pieter Erberveld, seorang keturunan Eropa yang dieksekusi dengan sadis oleh Belanda di Batavia. Kematiannya diabadikan menjadi sebuah monumen yang kini dikenal sebagai Monumen Pieter Erberveld.

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Tepat pada tahun baru 1722, ada seorang peranakan Eropa yang konon merencanakan pemberontakan terhadap Kompeni di Oud Batavia. Sialnya, rencana ini bocor dan sampai ke telinga Belanda. Dia pun segera ditangkap, diadili, dan dieksekusi dengan cara yang sangat kejam. Ditarik oleh dua ekor kuda yang berlari berlawanan arah, tubuhnya hancur berantakan. Kepalanya juga dipenggal. Selepas eksekusi itu, Belanda mendirikan sebuah monumen untuk mengenang pemberontakan ini. Monumen yang dihiasi oleh tengkorak kepala ini adalah Monumen Pieter Erberveld.

Buku ini menceritakan perihal cara orang berinteraksi dengan monumen dan legenda Pieter Erberveld. Kedua tulisan yang ada di buku ini menyajikan pendekatan yang sangat berbeda untuk melihat sejarah monumen Erberveld.


In the early hours of 1722, there was a Eurasian who had reportedly prepared to revolt against the Dutch in Oud Batavia. Unexpectedly, the plan was leaked and reached Dutch ears. He was immediately arrested, tried, and executed in a very cruel manner. Pulled with two horses and ran in opposite directions, his body was ripped apart, split into two parts and his head chopped off. After the execution, the VOC authorities erected a monument commemorating the revolt. This monument decorated with a skull was the monument of Pieter Erberveld.

This book is about how people interacted with the monument and the legends of Pieter Erberveld. The two papers published here present two very different approaches to seeing the history of the Erberveld monument

The post PAHLAWAN DARI BATAVIA-THE HERO OF BATAVIA: Narasi Pieter Erberveld Melawan Kompeni-Discourses on the Rebellious Pieter Erberveld (DWI BAHASA) (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/pahlawan-dari-batavia-narasi-pieter-erberveld-melawan-kompeni/feed/ 0
PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/#respond Mon, 29 Apr 2019 16:08:41 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6180 Inilah buku yang sampai hari ini masih menuai kontroversi. Buku ini menjadi klasik karena wacananya yang tak kunjung usai perihal siapa sebenarnya etnis asli Kota Jakarta.

The post PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku yang menguak asal-usul penduduk asli Jakarta ini pernah dan masih terus menjadi kontroversi. Terutama bagi Orang Betawi. Riset penulis mengandalkan sejumlah data demografis dan berkesimpulan bahwa penduduk asli Jakarta adalah buah percampuran berbagai etnis (terutama budak) di masa Hindia Timur. Buku ini hadir dengan pengantar yang mencoba mendudukan persoalan asal-usul orang Betawi dengan lebih jembar, dengan data-data dan pendekatan baru dari generasi sejarawan baru.


Testimoni

Di antara berbagai karya ilmiah sejarah Kota Jakarta karya Lance Castles ini berposisi istimewa. Artikel ini seringkali mendapat kritik dari masyarakat Betawi yang menjadi salahsatu pokok bahasannya. Mereka mengkritik karena Castles menyatakan bahwa unsur utama yang membentuk etnis Betawi adalah para budak. – Bondan Kanumoyoso, Pengajar Departemen Sejarah Universitas Indonesia

The post PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/feed/ 0
TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/ https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/#respond Mon, 29 Apr 2019 16:04:30 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6178 Ditulis oleh pakar Betawi dengan gaya sastrawi, buku ini adalah sejarah mikro dari Jakarta tempo doeloe, ialah Tanah Abang atau Tenabang dalam lidah Betawi. Kajian yang detail bagi siapa saja yang ingin mengetahui wilayah yang memiliki pasar tertua di Jakarta ini.

The post TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Ini adalah sejarah berdasarkan ingatan ditambah bahan kepustakaan tentang salahsatu daerah terkenal di Jakarta, yaitu Tanah Abang. Tenabang—begitu dalam lidah orang Betawi menyebut Tanah Abang Tempo Doeloe—diuraikan dengan gaya narasi sastra dan ditulis oleh Abdul Chaer yang sudah menulis lebih 10 buku tentang Betawi-Jakarta. Sebab itu pembaca dapat menikmati deskripsi sejarah personal anak Tenabang tentang Kali Krukut dan Ciliwung beserta Banjir Kanal. Dijelaskan pula tentang penduduk Tenabang tempo doeloe yang berasal dari beragam etnis mulai dari penduduk asli setempat (Betawi), Orang Cina, dan Orang Arab. Pembaca juga disuguhi sejarah Pasar Tenabang disertai dengan penjabaran menarik setiap lekuk pasar, para pedagangnya, pasar kambing Tenabang yang terkenal, sampai sistem keamanan pasar.

Kemudian ada pula aneka kisah asal-usul nama Tanah Abang dan penuturan tentang masjid tua Al-Makmur serta lembaga pendidikan agama Madrasah Jamiatul Chair yang bersejarah. Juga pemakaman tua yang sekarang disebut Taman Prasasti, hingga kisah-kisah lucu berkaitan dengan pemakaman berupa Tentara payung dan Si Buta nuntun Si Melek. Terlebih lagi diulas  tempat-tempat berobat, seperti pergi ke dukun karena tekena (kerasukan jin), sampai pergi ke rumah sakit gede. Ada juga Mesin Ngomong, Gambar Idup, Cokek, sebagai tontonan dan hiburan di Tenabang tempo doeloe. Tidak dilupakan dunia jajanan dan kuliner yang terkenal, seperti sop kambing, asinan, soto, serta es Aurora alias es lilin. Bisnis yang lenyap, seperti tukang hirkop, tukang cita, tukang kredit, tukang mundring halal, tukang afdruk foto, dan tukang solder. Dikisahkan pula kehidupan para seniman terkemuka Tenabang, seperti Bang Beni, Bang Jaid, Bang Maing, dan Bang Maman. Terdapat juga beragam cerita mistis di wilayah Tenabang, seperti setan kompek.

The post TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/feed/ 0
DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/ https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/#respond Mon, 29 Apr 2019 15:54:31 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6173 Inilah buku yang berisikan banyak sekali cerita-cerita penuh humor ala Betawi tempo doeloe. Cerita yang dihadirkan tidaklah kosong, melainkan sarat makna dan pesan sosial, bahkan politik.

The post DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Setelah berbagai cerita humor yang berasal dari masyarakat Betawi-Jakarta maupun yang berkembang di sana dikumpulkan menjadi satu dalam buku Ketawa Ketiwi Betawi, kali ini Chaer mengumpulkan cerita-cerita tak bernalar (dongeng) yang lahir dari masyarakat yang sama maupun yang dikenal baik oleh mereka. Sebagai seseorang yang peduli terhadap kebudayaan Betawi, buku ini menjadi bukti lain dari usahanya dalam mendokumentasikan satu di antara aspek-aspek kebudayaan Betawi yang ada.
Tidak hanya menyajikan dongeng tentang si pelanduk yang cerdik maupun si kancil yang diperdaya oleh siput, dalam buku ini terdapat pula dongeng tentang asal mula nama daerah-daerah di Jakarta. Selain itu, masih banyak dongeng lain yang menghibur dan juga memberikan pesan moral. Malah, beberapa dongeng merupakan refleksi dari keadaan sosial-politik yang tidak hanya ada di Betawi-Jakarta saja, tetapi juga di negara ini.
Dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, buku ini tidak hanya dapat dinikmati oleh kalangan yang bernostalgia ketika membacanya, tetapi juga bagi mereka yang belum mengenal dongeng, khususnya dongeng Betawi.

The post DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/feed/ 0
WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/#respond Thu, 25 Apr 2019 04:34:28 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6049 Buku ini memaparkan beragam karakteristik kekerasan di sejumlah titik wilayah Jakarta.

The post WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Jakarta identik dengan kekerasan. Ada kekerasan negara yang sohor semacam peristiwa 1965, Malari 1974, penembak misterius, kerusuhan massal 1998. Atau kekerasan yang terjadi sehari-hari semisal perampokan, penodongan, pemerasan, pencopetan, pengeroyokan, tawuran. Buku ini menganalisa bagaimana kekerasan melingkupi berbagai wilayah Jakarta, dari yang paling aman sampai yang paling rawan, dari yang terkaya hingga yang termiskin, dari yang paling modern sampai yang paling tradisional.

The post WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/feed/ 0