Budaya Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/budaya/ Toko Buku Online. Wed, 10 Apr 2024 05:02:43 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Budaya Archives : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/product-category/budaya/ 32 32 JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/ https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/#respond Fri, 06 Jan 2023 03:08:25 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13934 Buku ini memaparkan beragam karakteristik kekerasan di sejumlah titik wilayah Jakarta.

The post JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Jakarta identik dengan kekerasan. Ada kekerasan negara yang sohor semacam peristiwa 1965, Malari 1974, penembak misterius, kerusuhan massal 1998. Atau kekerasan yang terjadi sehari-hari semisal perampokan, penodongan, pemerasan, pencopetan, pengeroyokan, tawuran. Buku ini menganalisa bagaimana kekerasan melingkupi berbagai wilayah Jakarta, dari yang paling aman sampai yang paling rawan, dari yang terkaya hingga yang termiskin, dari yang paling modern sampai yang paling tradisional.

The post JAKARTA KERAS: Ruang Rawan Metropolitan (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/jakarta-keras-ruang-rawan-metropolitan/feed/ 0
KESEHARIAN ORANG BUANGAN DI KAMP KOLONIAL (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/keseharian-orang-buangan-di-kamp-kolonial/ https://komunitasbambu.id/product/keseharian-orang-buangan-di-kamp-kolonial/#respond Wed, 26 Oct 2022 01:30:12 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13893 Buku ini sungguh karya yang luar biasa, provokatif, menantang, dan cemerlang.
Rudolf Mrázek berhasil menulis buku yang boleh jadi yang terbaik yang pernah
saya baca di dekade ini.
— Rosalind C. Morris, Guru Besar Antropologi Universitas Columbia

Buku ini adalah “bentangan paling kental” perihal kehidupan kamp yang
pernah dibukukan sejauh ini, memberikan wawasan berharga untuk menyelami
corak modernitas yang bersemayam dalam setiap sendi kehidupan.
— Iris Rachamimov, Universitas Tel Aviv

The post KESEHARIAN ORANG BUANGAN DI KAMP KOLONIAL (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Rudolf Mrázek menyoroti setiap jengkal kehidupan keseharian para penghuni
dua kamp: Theresienstadt, suatu ghetto di dekat Praha oleh Nazi untuk orang-orang Yahudi, dan Boven Digoel, suatu kamp pemencilan buatan pemerintah
Hindia-Belanda di rimba Papua untuk kaum komunis dan para pemberontak yang
pernah berusaha menggulingkannya. Berdasar pada wawancara para penyintas
kedua kamp dan anak keturunan mereka, arsip pemerintah, memorabilia,
serta catatan di media, Mrázek berhasil menyusun buku ini dan menunjukkan
bagaimana pelbagai tugas biasa dalam kehidupan modern—membeli pakaian,
mencukur rambut, berolahraga—terus berjalan di kamp, serta dirancang,
dibangun, dan dikelola sesuai dengan asas-asas modernitas. Dengan begitu,
Mrázek menunjukkan bahwa kamp-kamp konsentrasi bukanlah suatu ruang yang
luar biasa; kamp-kamp itu adalah lokus modernitas dalam wujudnya yang paling
tulen.
Buku ini sungguh karya yang luar biasa, provokatif, menantang, dan cemerlang.
Rudolf Mrázek berhasil menulis buku yang boleh jadi yang terbaik yang pernah
saya baca di dekade ini.
— Rosalind C. Morris, Guru Besar Antropologi Universitas Columbia
Buku ini adalah “bentangan paling kental” perihal kehidupan kamp yang
pernah dibukukan sejauh ini, memberikan wawasan berharga untuk menyelami
corak modernitas yang bersemayam dalam setiap sendi kehidupan.
— Iris Rachamimov, Universitas Tel Aviv

The post KESEHARIAN ORANG BUANGAN DI KAMP KOLONIAL (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/keseharian-orang-buangan-di-kamp-kolonial/feed/ 0
RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/riwayat-tionghoa-peranakan-di-jawa/ https://komunitasbambu.id/product/riwayat-tionghoa-peranakan-di-jawa/#respond Tue, 30 Apr 2019 04:51:58 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6217 Salah satu buku penting dalam sejarah Indonesia yang ditulis oleh sejarawan sohor Onghokham ini membahas soal peranakan tionghoa di Jawa atau juga disebut Cina Jawa.

The post RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Karya sejarawan terkemuka Indonesia ini mengungkapkan masalah orang Tionghoa di Indonesia, terutama di Jawa dan Madura sejak sekitar tahun 1750-an dan asimilasi mereka ke dalam masyarakat Indonesia. Gayanya populer sehingga mudah dipahami, namun tanpa meninggalkan analisis akademis, riset lapangan maupun arsip. Di sini terlihat landasan intelektual yang mendasari pandangan Onghokham selama ini terhadap kedudukan, baik masa lalu, kini dan masa depan orang Tionghoa di Indonesia.


Testimoni

Tulisan-tulisan dalam buku ini ditulis Onghokham sewaktu sedang belajar sejarah, malahan ada yang ditulis sebelum ia mahasiswa sejarah. Namun, saya ingat, dulu banyak pembacanya. Termasuk saya sendiri merasa dihidangkan dengan bacaan yang memikat. – Adrian B. Lapian, Sejarawan

Koleksi tulisan Onghokham yang sohor sebagai sejarawan ini isinya tidak saja mudah dipahami khalayak, namun juga serius dan bernuansa akademis. Lewat riset lapangan maupun arsip, Ong mengungkapkan sejarah sosial dan politik orang Tionghoa peranakan di Jawa dan Madura. Dalam buku ini dapat dilihat pemikiran Ong yang melandasi pandangan intelektualnya selama ini mengenai kedudukan masa lalu dan masa depan orang Tionghoa di Indonesia. – David Reeve, Associate Professor Departemen of Chinese and Indonesian, School of Modern Language Studies, UNSW, Sydney, Australia

Penerbitan kumpulan tulisan Onghokham tentang riwayat Tionghoa peranakan di Jawa ini bukan saja menarik dan pantas dilirik, tetapi juga menjadi penting karena memuat gagasan-gagasan nation building, proses mengindonesia dalam sejarah. Ditulis dengan gamblang, tidak menggebu-gebu dan sesederhana apapun tulisannya didasarkan penelitian. – Harry Tjan Silalahi, Peneliti senior CSIS

The post RIWAYAT TIONGHOA PERANAKAN DI JAWA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/riwayat-tionghoa-peranakan-di-jawa/feed/ 0
MIGRASI CINA, KAPITALISME CINA DAN ANTI CINA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/migrasi-cina-kapitalisme-cina-dan-anti-cina/ https://komunitasbambu.id/product/migrasi-cina-kapitalisme-cina-dan-anti-cina/#respond Tue, 30 Apr 2019 03:15:30 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6192 Inilah kajian dari sejarawan sohor Onghokham yang menyoroti bagaimana sikap rasial anti-Cina dibentuk dan dilestarikan sejak masa kolonial sampai Orde Baru.

The post MIGRASI CINA, KAPITALISME CINA DAN ANTI CINA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini menguak bagaimana dalam sejarah sikap anti Cina dibentuk oleh kekuasaan kolonial, bagaimana orang Cina dikreasikan menjadi binatang ekonomi dan semua itu dihidup lestarikan oleh Orde Baru Suharto sebagai sarana memeras dan pengkambing hitaman.


Buku ini membuktikan bahwa kedekatan dengan penguasa, modal besar atau kuatnya jaringan dagang terbukti tak mampu membendung gerakan anti Cina di Indonesia. Onghokham mampu memberi kita bahan untuk berefleksi dan mengambil inspirasi bahwa kita seharusnya tak berhenti menancapkan pilar perlawanan terhadap sistem kekuasaan yang korup, kemiskinan dan rasialisme. – Ester Indahyani Jusuf, Ketua Pengurus Solidaritas Nusa Bangsa (SNB)

Onghokham seperti “Time Tunnel“. la menghadirkan masa lalu langsung ke hadapan kita dan beruntunglah bangsa Indonesia, terutama para “cokin” sebab ia dengan berbagai tulisannya-sebagaimana terkumpul dalam buku ini-dapat dengan mudah berefleksi seraya memahami identitasnya dan kemana mesti menuju. – Ivan Wibowo, Pendiri Jaringan Tionghoa Muda (JTM)

Pengalaman Onghokham sebagai asisten penelitian Bill Skinner, sarjana terkemuka studi Cina di Asia Tenggara, pada akhir 1950-an, serta pergulatan intelektualnya sebagai peranakan Cina banyak berperan membentuk pandangannya tentang kedudukan orang Cina di Indonesia. Latarbelakang itulah yang membuat buku Onghokham ini mampu secara tajam menjelaskan pelbagai masalah, seperti sentimen anti Cina, gerakan sosial orang Cina serta peran ekonomi mereka sejak zaman Hindia Belanda hingga pasca Orde Baru. – Benny Subianto, Peneliti

The post MIGRASI CINA, KAPITALISME CINA DAN ANTI CINA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/migrasi-cina-kapitalisme-cina-dan-anti-cina/feed/ 0
PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/#respond Mon, 29 Apr 2019 16:08:41 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6180 Inilah buku yang sampai hari ini masih menuai kontroversi. Buku ini menjadi klasik karena wacananya yang tak kunjung usai perihal siapa sebenarnya etnis asli Kota Jakarta.

The post PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku yang menguak asal-usul penduduk asli Jakarta ini pernah dan masih terus menjadi kontroversi. Terutama bagi Orang Betawi. Riset penulis mengandalkan sejumlah data demografis dan berkesimpulan bahwa penduduk asli Jakarta adalah buah percampuran berbagai etnis (terutama budak) di masa Hindia Timur. Buku ini hadir dengan pengantar yang mencoba mendudukan persoalan asal-usul orang Betawi dengan lebih jembar, dengan data-data dan pendekatan baru dari generasi sejarawan baru.


Testimoni

Di antara berbagai karya ilmiah sejarah Kota Jakarta karya Lance Castles ini berposisi istimewa. Artikel ini seringkali mendapat kritik dari masyarakat Betawi yang menjadi salahsatu pokok bahasannya. Mereka mengkritik karena Castles menyatakan bahwa unsur utama yang membentuk etnis Betawi adalah para budak. – Bondan Kanumoyoso, Pengajar Departemen Sejarah Universitas Indonesia

The post PROFIL ETNIK JAKARTA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/profil-etnik-jakarta/feed/ 0
TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/ https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/#respond Mon, 29 Apr 2019 16:04:30 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6178 Ditulis oleh pakar Betawi dengan gaya sastrawi, buku ini adalah sejarah mikro dari Jakarta tempo doeloe, ialah Tanah Abang atau Tenabang dalam lidah Betawi. Kajian yang detail bagi siapa saja yang ingin mengetahui wilayah yang memiliki pasar tertua di Jakarta ini.

The post TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Ini adalah sejarah berdasarkan ingatan ditambah bahan kepustakaan tentang salahsatu daerah terkenal di Jakarta, yaitu Tanah Abang. Tenabang—begitu dalam lidah orang Betawi menyebut Tanah Abang Tempo Doeloe—diuraikan dengan gaya narasi sastra dan ditulis oleh Abdul Chaer yang sudah menulis lebih 10 buku tentang Betawi-Jakarta. Sebab itu pembaca dapat menikmati deskripsi sejarah personal anak Tenabang tentang Kali Krukut dan Ciliwung beserta Banjir Kanal. Dijelaskan pula tentang penduduk Tenabang tempo doeloe yang berasal dari beragam etnis mulai dari penduduk asli setempat (Betawi), Orang Cina, dan Orang Arab. Pembaca juga disuguhi sejarah Pasar Tenabang disertai dengan penjabaran menarik setiap lekuk pasar, para pedagangnya, pasar kambing Tenabang yang terkenal, sampai sistem keamanan pasar.

Kemudian ada pula aneka kisah asal-usul nama Tanah Abang dan penuturan tentang masjid tua Al-Makmur serta lembaga pendidikan agama Madrasah Jamiatul Chair yang bersejarah. Juga pemakaman tua yang sekarang disebut Taman Prasasti, hingga kisah-kisah lucu berkaitan dengan pemakaman berupa Tentara payung dan Si Buta nuntun Si Melek. Terlebih lagi diulas  tempat-tempat berobat, seperti pergi ke dukun karena tekena (kerasukan jin), sampai pergi ke rumah sakit gede. Ada juga Mesin Ngomong, Gambar Idup, Cokek, sebagai tontonan dan hiburan di Tenabang tempo doeloe. Tidak dilupakan dunia jajanan dan kuliner yang terkenal, seperti sop kambing, asinan, soto, serta es Aurora alias es lilin. Bisnis yang lenyap, seperti tukang hirkop, tukang cita, tukang kredit, tukang mundring halal, tukang afdruk foto, dan tukang solder. Dikisahkan pula kehidupan para seniman terkemuka Tenabang, seperti Bang Beni, Bang Jaid, Bang Maing, dan Bang Maman. Terdapat juga beragam cerita mistis di wilayah Tenabang, seperti setan kompek.

The post TENABANG TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/tenabang-tempo-doeloe/feed/ 0
DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/ https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/#respond Mon, 29 Apr 2019 15:54:31 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6173 Inilah buku yang berisikan banyak sekali cerita-cerita penuh humor ala Betawi tempo doeloe. Cerita yang dihadirkan tidaklah kosong, melainkan sarat makna dan pesan sosial, bahkan politik.

The post DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Setelah berbagai cerita humor yang berasal dari masyarakat Betawi-Jakarta maupun yang berkembang di sana dikumpulkan menjadi satu dalam buku Ketawa Ketiwi Betawi, kali ini Chaer mengumpulkan cerita-cerita tak bernalar (dongeng) yang lahir dari masyarakat yang sama maupun yang dikenal baik oleh mereka. Sebagai seseorang yang peduli terhadap kebudayaan Betawi, buku ini menjadi bukti lain dari usahanya dalam mendokumentasikan satu di antara aspek-aspek kebudayaan Betawi yang ada.
Tidak hanya menyajikan dongeng tentang si pelanduk yang cerdik maupun si kancil yang diperdaya oleh siput, dalam buku ini terdapat pula dongeng tentang asal mula nama daerah-daerah di Jakarta. Selain itu, masih banyak dongeng lain yang menghibur dan juga memberikan pesan moral. Malah, beberapa dongeng merupakan refleksi dari keadaan sosial-politik yang tidak hanya ada di Betawi-Jakarta saja, tetapi juga di negara ini.
Dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik, buku ini tidak hanya dapat dinikmati oleh kalangan yang bernostalgia ketika membacanya, tetapi juga bagi mereka yang belum mengenal dongeng, khususnya dongeng Betawi.

The post DONGENG BETAWI TEMPO DOELOE (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/dongeng-betawi-tempo-doeloe/feed/ 0
GERBANG AGAMA-AGAMA NUSANTARA: (Hindu, Yahudi, Ru-Konghucu, Islam & Nasrani) Kajian Antropologi Agama dan Kesehatan di Barus (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/gerbang-agama-agama-nusantara-hindu-yahudi-ru-konghucu-islam-nasrani-kajian-antropologi-agama-dan-kesehatan-di-barus/ https://komunitasbambu.id/product/gerbang-agama-agama-nusantara-hindu-yahudi-ru-konghucu-islam-nasrani-kajian-antropologi-agama-dan-kesehatan-di-barus/#respond Mon, 29 Apr 2019 15:22:53 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6152 Ternyata, jika ditelusuri lebih dalam melalui mantra-mantra pengobatan masyarakat Barus, agama telah lama hadir di tanah Batak. Daerah yang dikenal dengan kapurnya sejak lama ini memiliki sejarah panjang sistem pengobatan yang berkaitan dengan ritus agama. Tidak hanya itu, kajian ini juga menegaskan bahwa kedatangan Islam pertama kali di Nusantara-Indonesia ini adalah di Sumatra Utara, bukan Aceh.

The post GERBANG AGAMA-AGAMA NUSANTARA: (Hindu, Yahudi, Ru-Konghucu, Islam & Nasrani) Kajian Antropologi Agama dan Kesehatan di Barus (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Buku ini merupakan kajian antropologi mendalam perihal agama dan kesehatan masyarakat Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Barus memang sudah sejak dulu terkenal dengan kapurnya, kapur barus, yang bisa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Alhasil, kapurnya itu telah menjadi komoditas utama yang diperdagangkan. Sesuai dengan judulnya, yakni Gerbang Agama-Agama Nusantara, Barus yang terletak di pantai barat Sumatra menjadi salahsatu tempat yang sering dikunjungi oleh para pedagang dari negeri lain, seperti pedagang dari Cina dan Arab. Selain itu pelabuhan yang ada di Barus juga acapkali digunakan untuk transit. Akibatnya, terjadilah kontak sosial dan budaya antara masyarakat Barus dengan para pedagang dari seantero negeri.

Kemudian buku ini juga memaparkan kehidupan masyarakat Barus sebelum dan setelah datangnya agama-agama di tanah Batak, pandangan hidup mereka, konsepsi mereka tentang kesehatan dan penyakit, beserta para penyembuh “datu” dengan ramuan tradisional. Kajian ini menjadi penting karena kita bisa menelusuri bagaimana awalnya persentuhan budaya lokal dengan luar, yang nantinya akan memiliki pengaruh kepada agama-agama yang mereka anut. Selanjutnya hal itu pula yang menjadi cikal bakal menyebarnya agama-agama ke nusantara ini.

Terlebih kajian ini juga bisa memberikan sebuah gambaran mengenai sistem pengobatan tradisional yang hidup dan dihidupi oleh masyarakat Barus melalui cara-cara mereka dalam meracik ramuan-ramuan tradisional. Ramuan-ramuan tradisional mereka gunakan sebagai obat dan biasanya ramuan itu terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki khasiat, salahsatu organ tubuh dari hewan, dan benda-benda lainnya yang dianggap memiliki nilai kesakralan yang tinggi.


Testimoni

Saya memandang tulisan ini bermanfaat bagi masyarakat ilmuan, khususnya mahasiswa yang menaruh minat pada kajian antropologi maupun kajian teologi bahkan kajian kesehatan masyarakat tertentu. Dari sini mereka akan dapat melihat bagaimana suatu perilaku dalam aktivitas kehidupan terikat dengan kebudayaan serta kepercayaan masyararakat, termasuk dalam bidang kesehatan. – Parsudi Suparlan, Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia

The post GERBANG AGAMA-AGAMA NUSANTARA: (Hindu, Yahudi, Ru-Konghucu, Islam & Nasrani) Kajian Antropologi Agama dan Kesehatan di Barus (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/gerbang-agama-agama-nusantara-hindu-yahudi-ru-konghucu-islam-nasrani-kajian-antropologi-agama-dan-kesehatan-di-barus/feed/ 0
WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/#respond Thu, 25 Apr 2019 04:34:28 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6049 Buku ini memaparkan beragam karakteristik kekerasan di sejumlah titik wilayah Jakarta.

The post WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Jakarta identik dengan kekerasan. Ada kekerasan negara yang sohor semacam peristiwa 1965, Malari 1974, penembak misterius, kerusuhan massal 1998. Atau kekerasan yang terjadi sehari-hari semisal perampokan, penodongan, pemerasan, pencopetan, pengeroyokan, tawuran. Buku ini menganalisa bagaimana kekerasan melingkupi berbagai wilayah Jakarta, dari yang paling aman sampai yang paling rawan, dari yang terkaya hingga yang termiskin, dari yang paling modern sampai yang paling tradisional.

The post WILAYAH KEKERASAN DI JAKARTA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/wilayah-kekerasan-di-jakarta/feed/ 0
TERANG BULAN TERANG DI KALI: Cerita Keliling Jakarta (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/terang-bulan-terang-di-kali-cerita-keliling-jakarta/ https://komunitasbambu.id/product/terang-bulan-terang-di-kali-cerita-keliling-jakarta/#respond Thu, 25 Apr 2019 04:04:04 +0000 http://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=6046 Kumpulan cerpen ini mengangkat kehidupan sosial rakyat kecil Betawi-Jakarta

The post TERANG BULAN TERANG DI KALI: Cerita Keliling Jakarta (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Kumpulan cerpen yang merekam kehidupan sosial rakyat kecil Betawi-Jakarta yang ditulis oleh “orang dalam” yang tumbuh di antara anak-anak Betawi-Jakarta, mengalami suka duka mereka, bergaul akrab dengan mereka, berada di dalam kehidupan mereka. Terasa sekali setiap ceritanya disemangati pengamatan rasa kemanusiaan yang inklusif, merangkul dan memiliki kesadaran kemanusiaan yang satu.


Testiomoni:

“Karya S.M Ardan akan sangat membantu ahli ilmu bahasa dan ilmu bangsa-bangsa dan kemasyarakatan dalam penyelidikannya jika menyangkut Jakarta.” – H.B Jassin, Kritikus Sastra dan pendiri Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin

“S.M. Ardan telah menyuguhkan lukisan yang indah tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta, bahkan dalam beberapa bagian, mencapai tingkatan sastra yang tinggi.” – Ajip Rosidi, Sastrawan dan kritikus sastra

“S.M. Ardan, tokoh pertama dalam sastra Indonesia modern yang secara sadar mempergunakan dialek Jakarta untuk kepentingan artistik cerita-ceritanya.” – Sapardi Djoko Damono, Guru besar sastra dan bahasa indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI

The post TERANG BULAN TERANG DI KALI: Cerita Keliling Jakarta (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/terang-bulan-terang-di-kali-cerita-keliling-jakarta/feed/ 0