Dwi Woro R. Mastuti Arsip : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/book-author/dwi-woro-r-mastuti/ Toko Buku Online. Sat, 30 Sep 2023 04:38:26 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.3.4 https://komunitasbambu.id/wp-content/uploads/2018/12/komunitasbambu-280x280-100x100.jpg Dwi Woro R. Mastuti Arsip : Komunitas Bambu http://komunitasbambu.id/book-author/dwi-woro-r-mastuti/ 32 32 KAKAWIN SUTASOMA (Cet-2) https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma/ https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma/#respond Tue, 24 Sep 2019 10:25:52 +0000 http://bukusejarahbudaya.com/?post_type=product&p=5899 Dalam konteks yang lebih luas di awal kemunculannya, sebenarnya apa makna dariBhineka Tunggal Ika? Semboyan ini kerap terdengar sebagi ungkapan pemersatu bangsa, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Ialah Kakawin Sutasoma, sebuah karya sastra klasik karangan Mpu Tantular yang memuat semboyan itu. Karya ini sangat penting bagi bangsa Indonesia.

The post KAKAWIN SUTASOMA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Di dalam kakawin Sutasoma, salah satu rangkaian liriknya telah dikenal oleh bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu tujuan. Di abad ke-14, masyarakat Siwa-Buddha bersama-sama membangun

kerajaan Majapahit. Berbeda tapi satu tujuan. Berbeda agama, untuk satu kejayaan Majapahit. Karya sastra ini juga memuat harapan agar raja Majapahit saat itu, yaitu Rajasanagara yang dianggap sebagai titisan Siwa atau Buddha bisa memerintah kerajaannya sebagaimana laiknya seorang raja Dunia (cakravartin) untuk membawa kesejahteraan lahir-batin kepada seluruh warga yang diperintahnya, dan agar dharma ditegakkan untuk menghancurkan kuasa zaman kegelapan atau kaliyuga.


Testimoni

Kakawin Sutasoma yang berasal dari puncak kemegahan Kerajaan Majapahit akhir abad ke-14 bukan sekadar riwayat panjang dengan unsur narasi dan keindahan sastera sajatetapi juga kekayaan unsur filsafat khas IndonesiaTerjemahan yang disajikan di sini dapat dikatakan mengatasi rintangan kesulitan bahasa aslinya, sehingga berhasil mencapai status kesusasteraan zaman modern, oleh karena kelancaran dan kehalusan bahasanya yang mengesankan. – Prof. Dr. S.O. Robson, Ahli Jawa Kuno Monash University

Kehadiran terjemahan bahasa Indonesia dari bahasa Jawa Kuno Kakawin Sutasoma—sumber semboyan Bhineka Tunggal Ika dikutip—ini bukan saja memudahkanmendalaminya, tetapi juga akan menguatkan amalan makna sosialnya. – Prof. Dr. Noerhadi MagetsariGuru Besar Arkeologi FIB UI

Kakawin Sutasoma ini telah diterjemahkan dengan keahlian Jawa kuno yang tak diragukan lagi. Sebab itu masyarakat luas bisa menikmati kakawin ini yang penuh dengan peristilahan agama Buddha yang sulit. – Prof. Dr. Hariani SantikoGuru Besar FIB UI Ahli Bahasa Sanskerta

Alangkah baiknya membaca buku ini agar dapat lebih menghayati dan mempraktikkan cinta kasih yang diajarkan oleh Sang Buddha. – Prof. Dr. Parwatri WahyonoGuru Besar FIB UI Ahli Budaya Jawa

Kita wajib mengetahui dan membaca buku ini yang merupakan sumber kalimat Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia. – Prof. Dr. R.P. SoejonoAhli Prasejarah Indonesia

The post KAKAWIN SUTASOMA (Cet-2) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma/feed/ 0
KAKAWIN SUTASOMA (Cet-1) https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma-cetakan-i/ https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma-cetakan-i/#respond Tue, 17 Nov 2015 04:26:08 +0000 https://komunitasbambu.id/?post_type=product&p=13367 Dalam konteks yang lebih luas di awal kemunculannya, sebenarnya apa makna dariBhineka Tunggal Ika? Semboyan ini kerap terdengar sebagi ungkapan pemersatu bangsa, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

The post KAKAWIN SUTASOMA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
Di dalam kakawin Sutasoma, salah satu rangkaian liriknya telah dikenal oleh bangsa Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya bermacam-macam suku bangsa tetapi tetap satu tujuan. Di abad ke-14, masyarakat Siwa-Buddha bersama-sama membangun

kerajaan Majapahit. Berbeda tapi satu tujuan. Berbeda agama, untuk satu kejayaan Majapahit. Karya sastra ini juga memuat harapan agar raja Majapahit saat itu, yaitu Rajasanagara yang dianggap sebagai titisan Siwa atau Buddha bisa memerintah kerajaannya sebagaimana laiknya seorang raja Dunia (cakravartin) untuk membawa kesejahteraan lahir-batin kepada seluruh warga yang diperintahnya, dan agar dharma ditegakkan untuk menghancurkan kuasa zaman kegelapan atau kaliyuga.

The post KAKAWIN SUTASOMA (Cet-1) appeared first on Komunitas Bambu.

]]>
https://komunitasbambu.id/product/kakawin-sutasoma-cetakan-i/feed/ 0